Klarifikasi Gus Muwafiq Soal Masa Kecil Nabi Muhammad SAW, Budiman Sudjatmiko: Tak Usah Diperpanjang

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

video Gus Muwafiq soal masa kecil Nabi Muhammad SAW, Budiman Sudjatmiko minta tak diperpajang

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Belakangan ini pernyataan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq dalam sebuah tausih mendapatkan kritik keras dari masyarakat.

Polemik pun bergulir lantaran asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menyebut soal masa kecil Nabi Muhammad SAW.

Terkait hal tersebut, politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko meminta masalah tersebut untuk tidak diperpanjang.

Hal itu disampaikan oleh Budiman Sudjatmiko di akun Twitter miliknya @budimansudjatmiko Selasa (3/12/2019).

Pada Tweet-nya itu, Budiman Sudjatmiko mengomentari video klarifikasi dari Gus Muwafiq.

"Clear.Tdk usah diperpanjang..., kata Budiaman Sudjatmiko.

Sementara, dalam video yang dikomentari oleh Budiman Sudjatmiko, Asisten Gus Dur itu mengaku meminta maaf atas segala pernyataannya ketika memberikan tausiah di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Dirinya mengaku telah diingatkan oleh banyak kaum muslim tentang pernyataanya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

"Assalamualaikum warahmatullah wabatrakatu. Saya Ahmad Muwafiq, dengan senang hati saya banyak diingatkan olah kaum muslimin dan oleh warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin (mencintai) rasulullah," ungkap Gus Muwafiq.

"Akan tetapi saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah.. itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," jelas Gus Muwafiq lagi.

Gus Muwafiq pun menyebutkan analogi yang disampaikannya hanya untuk menjawab pertanyaan para milenial tentang cahaya Nabi Muhammad SAW.

Gus Mus dan Gus Muwafiq Sindir Doa Neno Warisman di Munajat 212: Akting Boleh Tapi Jangan Berlebihan

Viral Video Tausyiah Gus Muwafiq Soal Alfatekah di Depan Jokowi, Menteri Agama Sampai Lirik Presiden

Sebab, pertanyaan tersebut sangat rumit dan harus dijawab sederhana untuk menghentikan pertanyaan susulan yang mungkin akan kembali diajukan.

"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya, Nur (cahaya) Muhammad itu memancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," jelas Gus Muwafiq.

"Lantas terkait dengan kalimat rembes. Rembes itu dalam bahasa jawa artinya 'punya umbel', tidak ada lain. Bahasa saya, rembes itu umbelan gitu," jelasnya memegang hidungnya menganalogikan ingus.

Ingus yang dimaksud katanya merujuk pada pengalamannya ketika melihat seorang anak yang diasuh oleh seorang kakek.

Anak itu katanya tidak terurus karena kakek akan memperbolehkan sang anak untuk bermain sesuka hatinya.

"Ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya, 'apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini akan bersih? karena kakek biasanya saking cintanya sama anak-sama cucu, sampai cucunya kadang apa-apa boleh. Hal itu saja sebenarnya," ungkap Gus Muwafiq.

Walau begitu, dirinya mengaku berterima kasih karena telah diingatkan oleh seluruh masyarakat.

"Nah sekarang Alhamdulillah saya diingatkan terima kasih, dan demi Allah tidak sedikit pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil didik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan," jelas Gus Muwafiq.

"Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri juga tidak tahu jawabannya, karena mereka sudah tidak percaya dengan semua jawaban-jawaban kita," tambah Gus Muwafiq lagi.

Menutup video tersebut, Gus Muwafiq kembali meminta maaf kepada seluruh kaum muslimin.

Tulis Status Berbau Hinaan Pada Nabi Muhammad, Pemuda Gunungsindur Bogor Dicari Polisi

Andre Taulany Diistirahatkan oleh NET TV Gegara Terjerat Kasus Penistaan Agama

Nasehat, sanggahan hingga kritik keras yang disampaikan masyarakat menurutnya adalah teguran dari Allah SWT.

Teguran yang menurutnya membangun. Sehingga dirinya dapat lebih menjaga tutur bahasa dan lebih menghargai Nabi Muhammad SAW.

"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar anda (saya) lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenernya sederhana, tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat," ungkap Gus Muwafiq.

"Pada seluruh kaum muslimin, saya mohon maaf, Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," tutup Gus Muwafiq.

Postingan video permintaan maaf Gus Muwafiq tersebut kembali disambut ramai warga net.

Pro dan kontra kembali dituliskan, namun Gus Miftah kembali mengingatkan untuk memaafkan.

Tak hanya meminta masalah ini tidak diperpanjang, Budiman Sudjatmiko juga meminta agar hal ini tidak ditumpangi oleh pihak yang memanfaatkan keadaan.

"Clear. Tdk usah diperpanjang...

Tp jika ada penumpang mabuk di pesawat dan ngajak ribut terus hrs disekap di toilet pesawat," tulisnya.

Tretan Muslim Semangati Andre Taulany yang Sedang Jadi Sorotan, Kaesang Akui Pernah Bernasib Sama

Asal Muasal Granat yang Meledak di Monas, Ditemukan Oleh Anggota TNI

Viral di Media Sosial

Video pernyataan Gus Muwafiq seperti yang diposting ulang oleh channel youtube Ach Sin pada Sabtu (30/11/2019).

Dalam video tersebut, Asisten Gus Dur menyebut masa kecil sebut Nabi Muhammad SAW  dalam bahasa jawa.

Pernyataan Gus Muwafiq tersebut segera viral di media sosial.

Asisten Gus Dur sema amen jabat Presiden Republik Indonesia itu dinilai melecehkan Nabi Muhammad.(*)

Berita Terkini