TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasib nahas menimpa seorang driver ojek online, Ruslianto yang tewas tertimpa papan reklame berukuran raksasa.
Nyawa driver ojek online berusia 47 tahun itu tak tertolong seusai tubuhnya tertimpa papan reklame di Jalan Daan Mogot KM 13, tepatnya di lampu merah Cengkareng, Jakarta Barat, sekira Pukul 11.00 WIB siang.
Ruslianto tewas dengan luka parah dibagian kepala setelah tertimpa papan reklame yang tiba-tiba ambruk.
Jasad Ruslianto dimakamkan di tempat pemakaman keluarga yang berlokasi di Desa Pabuaran, Dusun Parko, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Minggu (29/12/2019).
Prosesi pemakaman Ruslianto diiringi isak tangis keluarga dan kerabat korban.
Tak hanya itu, puluhan ojek online pun turut mengawal jenazah almarhum Ruslianto hingga tiba ditempat peristirahatan terakhirnya.
Anak korban tak menyangka hari Sabtu (28/12/2019) itu momen terakhir ia bisa berbicara langsung dengan sang ayah Ruslianto.
Sebab, Chandra Yoga anak korban sempat berkomunikasi dengan sang ayah melalui aplikasi pesan whatsApp satu jam sebelum kejadian tepatnya sekitar jam 10.00 WIB.
Namun, tak lama Yoga mendapatkan kabar jika sang ayah mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit.
"Konologisnya itu siang jam 11.30 WIB. Pada saat di sekolah saya mendapat kabar dan ibu menelpon bahwa ayah saya mendapat musibah kecelakaan dan dirawat di IGD. Itu pun infonya saya takut palsu," ujarnya, Minggu (29/12/2019).
Saat itu, remaja berusia 16 tahun tersebut langsung bergegas pulang ke rumah untuk memastikan kabar soal ayahnya itu.
"Tapi ibu bilang, Polisi telpon pakai handphone bapak. Saya akhirnya pulang sampai rumah coba saya telpon tidak diangkat. Kemudian saya datang ke rumah sakit, rombongan ojek online memberitahu," sambungnya.
Chandra Yoga mengaku tidak ada firasat apapun terkait kepergian sang ayah untuk selama-lamanya.
Menurut Chandra Yoga, sang kakak yakni Della sempat mendapat firasat.
Sebab, Ruslianto hari itu mengantar anaknya Della ke tempat kerjanya.
Korban sempat janji akan kembali menjemput anaknya, namun akan datang terlambat.
"Saya tidak ada firasat apapun. Yang memiliki firasat itu justru kakak saya. Jadi pagi itu nganterin kakak saya ke Kali GS. Pas di jalan bilang kak kalau nanti aku jemputnya telat bagaimana? Dia bilang gitu," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri membeberkan, saat kejadian situasi di lokasi memang tengah hujan deras disertai angin.
Adapun korban yang mengendarai Honda Beat bernomor polisi B 4548 KHJ dari arah Kalideres menuju arah Grogol sedang berhenti lantaran lampu merah.
"Saat korban sedang berhenti di lampu merah, tiba-tiba papan reklame yang berada di pinggir dekat lampu merah roboh dan menimpa korban," kata Khoiri di lokasi kejadian, Sabtu (28/12/2019) mengutip Tribun Jakarta.
Akibat tertimpa reklame yang berukuran cukup besar, Ruslianto pun tewas di lokasi kejadian.
Rangka Keropos
Polisi menyebut dugaan robohnya papan reklame di Jalan Daan Mogot KM 13, Cengkareng, Jakarta Barat karena kondisi rangka yang sudah keropos.
Hal tersebut setelah polisi lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sesuai dengan fakta yang ada besinya keropos," kata Khoiri Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri melanjutkan.
Khoiri mengatakan, berdasarkan laporan warga di sekitar lokasi, sebelum roboh pada siang tadi reklame tersebut memang kondisinya sudah memprihatinkan.
Bahkan, hal tersebut sudah dilaporkan ke pihak terkait namun tak ada tindak lanjut hingga reklame tersebut roboh pada hari ini dan menimbulkan korban jiwa.
Pantauan TribunJakarta.com, sisa rangka reklame yang masih berada di lokasi kondisinya memang sudah keropos dan berkarat
Saat ini beberapa bagian rangka reklame diletakan di seberang lokasi, tepatnya di dekat Flyover perempatan Cengkareng.
Sedangkan sisa rangka yang masih terpasang telah dipasangi garis polisi.
"Hasil keterangan saksi dan olah TKP ini mohon maaf sangat kami sayangkan bahwa dua atau tiga bulan lalu ini sudah ada laporan, baik dari tukang ojek yang sering mangkal disini suka goyang dan ada tanda keropos reklamenya dan sudah dilaporkan tapi tidak ada tindak lanjutnya," kata Khoiri.
Korban Pendarahan di Kepala
Pengemudi ojek online yang tertimpa papan reklame di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Ruslianto (47) tewas akibat pendarahan di kepala.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan hal itu deketahui dari hasil visum luar jasad Ruslianto.
"Pendarahan karena karena patah tulang dahi kanan, di bagian pelipis," kata Sumy saat dikonfirmasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/12/2019).
Drisma Yanti (50), kakak kandung Ruslianto menuturkan jasad adiknya dibawa ke RS Polri berdasarkan permintaan Polsek Cengkareng.
Merujuk informasi yang diberikan pihak Polsek Cengkareng, jasad Ruslianto dibawa untuk keperluan visum yang berkasnya diserahkan ke penyidik.
"Sebelumnya memang dibawa ke RSUD Cengkareng, tapi permintaan polisi divisum dulu. Untuk visumnya memang harus di sini (RS Polri)," ujar Yanti.
Jenazah Ruslianto rencananya dimakamkan di pemakaman keluarga, kawasan Bojongggede, Kabupaten Bogor pada Minggu (29/12/2019).
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)