Orangtua Balita Tanpa Kepala Sebut Anaknya Tewas Bukan Karena Kelalaian: Motif Kami Berbeda

Penulis: Damanhuri
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENEMUAN MAYAT - Mayat balita Ahmad Yusuf Ghozali (4) masih di rumah sakit. Mayatnya ditemukan warga di Samarinda Ulu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dua orang guru PAUD menjadi tersangka kasus mayat balita tanpa kepala yang ditemukan di parit sungai.

Dua orang guru PAUD yang juga pengasuh korban kini sudah diamankan di Mapolres Samrinda untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Dua orang pengasuh PAUD yang sudah menjadi tersangka itu berinisial ML (26) dan TS (52).

Seperti diketahui jasad balita benama Yusuf ditemukan dalam kondisi mengenaskan yakni tanpa organ tubuh yang lengkap.

Jasadnya ditemukan tanpa kepala dipinggiran sungai dekat rumah yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu.

Yusuf sempat dikabarkan hilang dari PAUD hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi mayat tanpa kepala.

Orangtua korban yakni Bambang Sulistio dan Melisari mengaku sudah mengetahui jika kedua guru skaligus pengasuh PAUD anaknya ditetapkan tersangka oleh aparat kepolisian.

"Ya memang keduanya pengasuh Yusuf, ya bersyukur sudah ditetapkan," kata ayah balita Yusuf, Bambang Sulistyo, Selasa (21/1/2020) kepada Tribunkaltim.co.

"Saya rasa pengungkapan kasus ini sudah bagus dan baik," katanya

"Kami juga berterimakasih untuk penetapan tersangka memang melalui tahapan yang tidak sebentar," lanjutnya

Guru Pengasuh PAUD Yang Jadi Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala Bukan Pembunuh Korban : Kami Pasrah

Suasana duka tampak saat jasad AY (4) ditangisi ibunya yang ditenangkan kerabat di Mortuari RSUD Abdul Wahab Sjachranie, Minggu (8/12). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

Kendati demikina, orangtua Yusuf masih belum percaya sepenuhnya dengan penjelasan polisi soal penyebab kematian anaknya.

Mereka masih menduga anaknya tewas akibat tindakan kejahatan.

"Sebenarnya kami tidak terlalu senang. Mudahan di tahap penyidikan semua fakta yang terpendam bisa terungkap. Para penyidik tentu punya trik," kata Bambang, Selasa (22/1/2020) malam mengutip Kompas.com.

Menurut ayah korban, anaknya tidak mungkin jatuh ke selokan dan terbawa arus dari PAUD Jannatul Athfaal di Jalan Wahab Syahranie ke anak sungai di Jalan Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur, yang jaraknya mencapai empat kilometer.

Terlebih, kata Bambang, saluran drainase yang terhubung dari lokasi hilangnya Yusuf ke lokasi penemuan jasad korban banyak sekali hambatan.

Halaman
1234

Berita Terkini