Warga setempat pun berkerumun di tengah jalan raya saat proses evakuasi mayat tersebut dilakukan tim Inafis dan anggota Polsek Cihideung.
Jalan yang biasanya dilalui dari arah Cieunteung ke bekas Terminal Cilembang pun sempat ditutup total saat proses evakuasi.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian terkait penemuan mayat perempuan itu.
Tim Inafis pun sebelumnya telah membawa mayat perempuan berseragam Pramuka itu ke RSUD dr Soekardjo untuk dilakukan proses otopsi.
"Dibawa ke RSUD," singkat Kapolsek Cihideung Kompol Setyana saat berada di lokasi kejadian.
Sementara itu diwartakan TribunJabar, DS ternyata warga setempat.
DS yang tinggal di Kampung Sindanggalih, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, juga ternyata siswa kelas VII.
Korban dilaporkan menghilang sejak Kamis (23/1/2020).
Sejak berangkat sekolah, korban tidak pernah lagi pulang ke rumah.
Wati Candrawati (46), ibu kandung korban, tak kuasa menahan tangisnya begitu mengetahui mayat di gorong-gorong itu teryata anak sulungnya dari dua bersaudara.
Ketika proses evakuasi jenazah DS dari dalam gorong-gorong dilakukan polisi, Wati sudah berada di lokasi, didampingi sanak saudaranya.
Wati selama ini hanya hidup bersama kedua anaknya, karena sudah bercerai.
Isak tangis Wati langsung pecah ketika jasad korban mulai terangkat ke atas dan wajahnya terlihat.
Sejumlah keluarga berupaya menenangkannya.
Penemuan mayat dengan kondisi tangan terpisah