Beda batuk biasa dan gejala virus corona
Selain demam, salah satu gejala umum dari infeksi virus corona adalah batuk.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar dua pertiga pasien atau 67,7 persen pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona mengalami gejala batuk kering.
Sementara sebanyak 33,4 persen penderita infeksi virus corona, mengalami batuk berdahak.
"Batuk bisa jadi tanda. Terlebih jika batuknya kering. Yang perlu jadi perhatian, saat batuk disertai demam," jelas Dr. Waleed Javaid dari RS Mount Sinai Downtown AS, seperti dilansir New York Post (6/3/2020).
Selain batuk, sebagian orang yang terinfeksi virus corona juga merasakan sesak napas, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Javaid mengatakan, tidak semua batuk kering atau berdahak merupakan gejala virus corona.
Batuk kering bisa jadi tanda iritasi atau radang di tenggorokan.
Sedangkan batuk berdahak bisa jadi gejala salesma, alergi, bronkitis, maupun pneumonia.
Apapun penyebab batuk, pasien yang merasakan gejala batuk tak kunjung sembuh wajib berkonsultasi ke dokter.
Beda pilek, alergi, dan gejala virus corona
Hanya sebagian kecil atau lima persen penderita infeksi virus corona pertama di China yang menunjukkan gejala pilek dan hidung tersumbat.
"Covid-19 sangat jarang disertai pilek," kata Dr. Marta Feldmesser dari RS Lenox Hill AS, kepada New York Post (6/3/2020).
"Jika ada orang-orang di sekitar Anda yang bersin-bersin, Anda tak perlu khawatir berlebihan," ujar Feldmesser.
Menurut Feldmesser, pilek pada penderita infeksi virus corona disertai gejala mirip flu seperti demam, batuk, sesak napas, tubuh terasa sakit, sampai sakit kepala.