"Kita mulai dengan penutupan tempat wisata, penghentian CFD, sekolah ditutup, itu semua dalam rangka membangun kesadaran, lalu kampenykan lewat jalur kecamatan, kelurahan sampai RT/RW tentang pentingnya melakukan jarak aman," bebernya.
"Kurangi kegiatan berjabat tangan, jadi kampanye sosial distancing ini menjadi penting karena kita tahu dari data yang kita miliki bahwa ketika orang berinteraksi, bersentuhan, kemungkinan tertularnya meningkat sangat tinggi," tambahnya.
Menurut Anies Baswedan, pihaknya mencegah itu dengan cara pembatasan, dan itu merupakan salah satu contoh yang bisa dijaga bersama.
"Kemudian setiap kali ada kasus di mana orang dicurigai memiliki pertanda Covid-19, maka kita akan melakukan pengetesan," kata dia.
Namum pengetesan itu sebelumnya tidak dilakukan di daerah, di mana pemerintah daerah harus mengirimkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan hasilnya.
• Suhu Tubuh El Rumi Saat Tiba dari London Diperbincangkan, Maia Bandingkan dengan Thermometer Ketiak
• Soleh Solihun Sindir Tweet Ari Untung soal Corona, Desta: Jangan Ditanggepin Leh, Ikutan Ngaco Ntar
"Alhamdulillah Senin malam kita mendapatkan izin untuk melakukan pengetesan di Jakarta, jadi dalam waktu amat singkat Jakarta nanti punya kemampuan untuk melakukan pengetesan, tetapi ada kapasitasnya kemampuan untuk mengetes itu, karena alat yang dimiliki itu bisa mengetes satu hari kira-kira 120-150 sample," kata Anies Baswedan lagi.
Untuk itu merurutnya kendala yang terjadi saat ini adalah keterbatasan alat pengetesan tersebut.
"Bahwa sekarang kita bisa melakukan, tapi di bandingkan dengan jumlah yang harus dites, jumlahnya masih belum sebanding," katanya.
"Walapun daerah sekarang sudah mendapat izin untuk tes, tapi kapasitasnya hanya 100-150, nah idealnya DKI Jakarta seberapa banyak yang mau dites Mas Anies?," tanya Najwa Shihab.
Namun, Anies Baswedan tak ingin menjawab karena menurutnya itu merupakan wilayah medis.
"Tapi dari apa yang kita pantau selama ini, memang sebanyak mungkin melakukan tes lebih baik, sehingga bisa mendeteksi, ini pengalaman dari negara lain," katanya.
Ia pun masih menunggu arahan pemerintah pusat atas langkah yang akan dilakukan selanjutnya.
"Saya juga sudah sampaikan berapa kali, ini rute yang mau diambil yang mana, mau yang dibatasi oleh pemerintah pergerakannya, atau yang kedua mau dilakukan masif testing, maka kita harus punya alatnya," kata dia.
"Ada alatnya, dan sekarang sedang diusahakan supaya sampai ke Tanah Air. Karena mudah-mudahan nanti akan bisa membantu mendeteksi dini. Kalau alat tes itu ada nanti sebanyak mungkin masyarakat bisa dites," ucap Anies Baswedan.
• Dokter Ini Ungkap Kondisi Paru-paru Pasien Positif Virus Corona, Ada Titik Putih Meski Bukan Perokok
• Ibunya Dilaporkan Atas Tudingan Cemarkan Nama Adly Fairuz, Angbeen Rishi : Saya Manusia Bukan Hewan
UPDATE: Total Pasien Covid-19 di Jakarta Kini 208 Kasus