Pengakuan Korban
Kasus dugaan pemerkosaan ini pertama terjadi pada Desember 2019 lalu.
Ketika itu, ada empat orang yang memperkosa korban di dalam ruang praktik sekolah.
Kejadian lainnya terjadi pada bulan Januari 2020 dengan tiga pelaku lainnya yang melakukan hal sama.
Terungkapnya kasus tersebut berawal dari sikap korban yang terlihat tidak seperti biasa.
Hal itu diungkapkan langsung ayah korban, MI.
• Seorang Pemuda Ajak 4 Teman untuk Perkosa Pacar di Lapangan Bola, Tangan dan Kaki Korban Dipegangi
• Cerita Pilu Siswi SMK Dirudapaksa 7 Kakak Kelas di Sekolah dan Rumah Kosong, Terkuak dari HP Korban
"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah. Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," ucap MI.
MI melanjutkan bahwa sang anak sempat tidak mau bersekolah lagi.
"Kami pun heran kenapa dia enggak mau sekolah lagi. Ditanyai katanya dia enggak mau sekolah lagi. Kami pikir karena sekolah itu tidak enak makanya mau minta pindah.
Tidak tahu kami dia diperlakukan seperti ini sama kakak kelasnya," ungkapnya.
Sementara itu ibu korban, N (45) berharap pelaku mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," kata N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).
Tanggapan pihak sekolah
Kepala sekolah tempat korban bersekolah akan mengambil langkah tegas menyikapi kasus tersebut.
Ketujuh siswa SMK yang diduga terlibat pemerkosaan itu pun kini terancam dikeluarkan dari sekolah.