TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kaesang Pangarep membalas komentar nyinyir Warganet untuk keluarganya.
Sosok yang kena nyinyir kali ini adalah keponakannya, Jan Ethes.
Bukan Jan Ethes langsung, namun Warganet itu menyindir ayahnya, Gibran Rakabuming Raka.
Jan Ethes didoakan agar tidak seperti ayahnya.
Entah apa maksud Warganet itu, nyiyiran tersebut langsung dibalas oleh Kaesang Pangarep.
Namun seperti biasa, ia membalasnya dengan santai dan candaan.
Awalya, pemilik akun Twitter _aadrasyad mengomentari link berita di media online.
Artikel itu berjudul 'Saat Pandemi Corona, Jokowi Gagal Melindungi Buruh dari PHK'
Pada artikel itu dilengkapi juga Tweet yang berisi narasi soal berita tersebut.
"Imbauan Presiden Joko Widodo saat mengumumkan kebijakan WFH untuk menekan angka penyebaran pandemi COVID-19 kepada para pengusaha sebetulnya jelas dan tegas: jangan sampai ada PHK
Dua minggu setelahnya, yang terjadi di lapangan justru terbalik," tulisnya.
• Sule Sindir Alasan Raffi Ahmad Terima Job di Ini Talk Show, Suami Gigi Bongkar Ini: Gw Gak Tahu Diri
• Irwan Mussry Ajak Keluarga dan Semua ART Rapid Test Covid-19, Maia Estianty Deg-degan, Hasilnya ?
Pemilik akun @_aadrasyad lalu mengomentari artikel dan Tweet tersebut.
Ia berharap agar Jan Ethes tidak seperti ayahnya.
"Semoga jan estehes tidak seperti bapaknya," tulisnya.
Tweet itu pun kemudian dibalas oleh Kaesang Pangarep.
Tak marah, Kaesang Pangarep justru membenarkan Tweet tersebut.
Menurut Kaesang Pangarep, Jan Ethes memang tidak seperti ayahnya.
Secara kebetulan, Jan Ethes lebih mirip dengan ibunya, Selvi Ananda.
"Iya kebetulan Jan Ethes mirip ibunya," kata Kaesang Pangarep.
• Beri Bantuan di Tengah Wabah Corona, Kaesang Pangarep Promosikan Usaha Warga Lewat Twitter
• Akibat Pandemi Covid-19, Ribuan Buruh di Bekasi Terancam Kena PHK
Jokowi Minta Kartu Pra-Kerja Dipriositaskan bagi Korban PHK
Presiden Joko Widodo meminta program Kartu Pra-Kerja diprioritaskan kepada masyarakat yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja ( PHK) akibat dampak wabah virus corona ( Covid-19).
Ia menyebutkan, pemerintah sudah menaikkan anggaran program ini dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun.
Penerima manfaat juga bertambah menjadi 5,6 juta orang.
Ia meminta penerima manfaat dari program ini diseleksi ketat bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
"Terutama yang terkena PHK," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai efektivitas penyaluran program jaring pengaman sosial, melalui konferensi video, Selasa (7/4/2020).
Pandemi Covid-19 di Tanah Air diketahui membuat sejumlah perusahaan terpaksa merumahkan hingga memecat karyawannya.
Di DKI Jakarta, sebanyak 162.416 pekerja telah di-PHK dan dirumahkan tanpa upah.
Hal itu berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta.
Rinciannya, 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan di-PHK, sementara 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan dirumahkan tanpa upah.
• DKI Jakarta Terapkan PSBB, Ini Sederet Hal yang Dibatasi dan Boleh Dilakukan Selama Pembatasan
• PSBB di DKI Berlaku Sejak Selasa 7 Aprll 2020, Ini Kewenangan yang Bisa Dilakukan Anies Baswedan
Selain untuk korban PHK, Presiden Jokowi juga meminta Kartu Pra-Kerja diberikan kepada para pekerja informal dan pelaku usaha mikro kecil menengah.
"Pekerja informal dan pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak Covid-19," kata Presiden Jokowi.
Pemerintah segera membuka pendaftaran Kartu Pra-Kerja 2020 secara online mulai minggu kedua April.
Para peserta yang terdaftar akan menerima bantuan uang sebesar Rp 3.550.000 untuk biaya pelatihan dan insentif.
Dana itu akan diterima peserta bertahap dari sebelum hingga pelatihan kerja selesai dilakukan.
Apabila dirinci, manfaat Program Kartu Pra-Kerja 2020 yakni sebesar Rp 3.550.000, terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan (untuk 4 bulan).