Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Sopir angkutan umum (angkot) di Bogor mengeluhkan pendapatan yang tidak mampu melunasi setoran akibat merebaknya virus corona atau Covid-19.
"Sejak ada corona ini tidak setor ke yang punya. Habis untuk bensin," kata Rahmat, sopir angkot jurusan Merdeka - Bantar Kambing, Jumat (17/4/2020).
Ditambah lagi saat ini pemerintah tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) selama 14 hari.
Yang mana jumlah penumpang harus dibatasi maksimal 5 orang saja.
"Cari penumpang saja sudah sepi, tapi sekarang dibatasi hanya boleh 5 penumpang saja. Padahal kalau sopir kan maunya penuh ya," ucap dia.
Sebelum corona, ia bisa membawa pulang uang Rp 100 ribu sudah dengan setoran ke pemilik Rp 50 ribu.
Namun saat ini ia paling sering hanya membawa Rp 20 ribu saja tanpa setoran.
"Untuk setoran saja kurang, gimana mau bayar, sementara butuh untuk makan anak istri juga," ucapnya.
• Lewat PSBB dan Taat Physical Distancing, Pandemi Covid-19 Bisa Selesai di Akhir 2020
• PSBB di Kota Bogor, Lalu Lintas Jalan Pajajaran Masih Ramai Cenderung Padat
Selama ini, kata Rahmat, penumpang angkutan relatif sepi terkait diberlakukan aturan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaram Covid 19.
Ia kini kebingungan karena penumpang sama sekali sepi bahkan perjalanan terkadang kosong tanpa penumpang.
Pendapatannya sebagai seorang sopir angkot jatuh, padahal ia satu satunya tulang punggung bagi keluarga.
"Anak-anak masih sekolah, istri tidak bekerja," ujar Rahmat.
Kendati demikian ia bersyukur bos pemilik angkot mengerti kesulitan yang dia alami.
Pemilik memaklumi jika Rahmat tidak memberikan hasil setoran seperti biasanya.
Ia berharap pandemi virus corona segera berakhir agar dirinya tidak kesulitan mencari penumpang.
Ia juga mengharap pemerintah memperhatikan kondisi sopir angkot yang kini pendapatannya semakin menurun.
Sementara mereka tetap harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga di tengah ancaman virus corona yang terus merebak.(*)