TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabar seorang dukun tertular Covid-19 dari pasiennya ikut memantik komentar Mbah Mijan.
Paranormal berambut panjang itu pun memberikan tanggapannya atas kabar dugaan seorang dukun terpapar virus corona.
Alih-alih membuat analisa dari segi mistis, Mbah Mijan justru mengurai penjelasan bijak.
Melalui laman media sosialnya, Mbah Mijan membagikan video saat ia sedang diwawancarai Raffi Ahmad.
Dalam sebuah tayangan di televisi, Mbah Mijan ditanyai Raffi Ahmad soal berita seorang dukun tertular virus corona.
Menurut kabar tersebut, sang dukun diduga tertular Covid-19 dari pasiennya.
Kabar yang beredar di media sosial, dukun tersebut berasal dari Sumatera Barat.
Mendengar berita tersebut, Mbah Mijan pun mengurai pendapatnya.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari laman Instagram-nya, Mbah Mijan menuturkan penjelasan bijak.
• Curhat Sopir Angkot di Bogor Kesulitan Bayar Setoran Imbas Pandemi Corona : Habis untuk Bensin
• Kumpulkan Rp 97 Juta dalam Waktu Singkat, Sentul Highlands Golf Club Sumbang 900 APD untuk Paramedis
Dipaparkan Mbah Mijan, kita harus bisa menggunakan akal sehat ketika mendengar kabar tersebut.
"Ketika ditanya soal ada Dukun yang terpapar Corona akibat tertular pasiennya, itulah guna akal di dalam otak manusia," tulis Mbah Mijan, Jumat (17/4/2020).
Lebih lanjut, Mbah Mijan pun memaparkan penjelasannya.
Menurut Mbah Mijan, virus berbeda dengan hal-hal gaib seperti hantu.
Meski sama-sama tak kasat mata, virus diakui Mbah Mijan tidak sama dengan hantu.
Mbah Mijan pun meminta semua pihak untuk bisa membedakan mana hal medis dan non medis.
"Virus memang tak kasat mata, tapi bukan hantu. Kita harus bisa membedakan medis dan non medis, agar paham cara menyikapinya," kata Mbah Mijan bijak.
Gadis PDP Covid-19 Meninggal Dunia, Sempat Dibawa ke Dukun
Seorang gadis asal Madiun dinyatakan PDP (pasien dalam pantauan) COVID-19 setelah pulang dari Jakarta dalam keadaan sakit.
Di Jakarta, gadis berusia 23 tahun itu bekerja sebagai baby sitter dan sudah seminggu sakit.
Dia dipulangkan juragannya ke Madiun menggunakan mobil pribadi.
Namun, orangtua gadis itu tak langsung membawanya ke rumah sakit atau puskesmas.
Dia malah dibawa ke dukun yang ada di Gresik.
• Bupati Ade Yasin Berharap KRL Jakarta-Bogor Bisa Berhenti Beroperasi Pada 18 April 2020 Besok
• Inul Bongkar Rayuan Agar Adam Suseno Mau Ngesot di Lantai Demi Tik Tok, Ivan Gunawan Ngakak: Astaga!
Alhasil, si dukun pun menyatakan, gadis malang tersebut sakit bukan karena virus corona, melainkan disantet.
Sekadar diketahui, gadis tersebut rencananya hendak melangsungkan pernikahan selepas lebaran idul fitri tahun ini.
FOLLOW US :
Namun, usianya tak nututi untuk penyelenggaraan pernikahan tersebut.
Berikut kisah lengkapnya dan kronologi tragis si gadis sakit malah diajak ke dukun.
Gadis itu berinisial L.
Dia sudah berencana menikah dengan kekasihnya dalam waktu dekat.
Gadis itu sudah delapan tahun merantau di Jakarta dan bekerja sebagai pengasuh anak.
“Menurut keluarga demikian, almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya,” kata Camat Kare, Kabupaten Madiun, Tarnu Ashidiq, Jumat (10/4/2020) sore.
Tarnu menceritakan, sebelum pulang ke Kabupaten Madiun, L sudah sakit di Jakarta selama seminggu.
Oleh majikannya, korban dibawa ke rumah sakit dan sempat diopname dan didiagnosa sakit demam berdarah.
• Jelang Bulan Ramadhan, Masjid Al-Aqsa Ditutup Karena Wabah Virus Corona
• Curhat Sopir Angkot di Bogor Kesulitan Bayar Setoran Imbas Pandemi Corona : Habis untuk Bensin
Bukannya dirawat di rumah sakit, pada Sabtu (4/4/2020), korban dipulangkan dan diantar langsung majikannya menggunakan mobil pribadi hingga ke kampung halamannya.
Setibanya di rumah, L hanya dirawat di rumah dan tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selama tiga hari di rumah, kondisi L semakin parah.
Badannya terasa lemas, karena tidak mau makan dan sulit diajak berkomunikasi.
Bukannya dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit, pada Selasa (7/4/2020), orangtuanya membawanya ke Gresik untuk mendapatkan pengobatan alternatif di orang pintar.
Oleh orang pintar tersebut, L dinyatakan tidak sakit terjangkit corona, melainkan sakit karena disantet atau diguna-guna.
Sebab, saat dibawa ke tempat tersebut, L mengalami muntah darah.
“Menurut informasi, dari hasil pengobatan di Gresik disebutkan korban bukan sakit karena viris corona tetapi karena dibuat orang.
Sebab, yang bersangkutan muntah darah,” katanya.
Setibanya di Madiun, Rabu (8/4/2020) pagi, kondisi L semakin parah.
Baru kemudian, orangtuanya membawanya ke puskesmas lalu dirujuk ke RSUD dr. Soedono.
Di rumah sakit, korban mengalami muntah darah, lalu diopname.
Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.
Pada Jumat (10/4/2020) dini hari, jenazah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah corona.
Sebagai antisipasi, rumah korban disemprot disinfektan.
"Selain itu, keluarga dan warga yang berkontak langsung dengan korban sudah kami minta mengkarantina diri mandiri.
Dan saat ini keluarga korban dalam kondisi sehat,” kata Tarnu. (Surya.co.id)