Kedua, tentang kemuliaan. Malam itu malam mulia tiada bandingannya.
Malam itu mulia karena dipilih sebagai malam turunnya Al Quran.
Penggunaan Qadar merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: "Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat."
Ketiga, malam Lailatul Qadar ialah malam yang sempit karena banyaknya malaikat turun ke bumi seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadar.
Sedangkan tentang kesempitan malam Lailatul Qadar diterangkan surat Ar-Ra'd ayat 26: "Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)."
Lailatul Qadar dapat diartikan sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu.
Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ciri dan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Kenalilah Agar Menuai Kemuliaan di Bulan Ramadhan