Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Saat bulan Ramadan, usaha laundry biasanya mendapat pendapatan lebih banyak dari cuci karpet beberapa masjid.
Namun kini, tak adanya tarawih dan iktikaf di masjid membuat usaha laundry mengalami penurunan.
Seperti usaha laundry milik Ninis di Cibinong, Kabupaten Bogor, yang mengalami penurunan perolehan hingga 50 persen dibanding bulan Ramadan tahun lalu.
"Kalau dulu beberapa masjid suka mencuci karpet, sajadah, sama mukena ke sini. Sebulan dua kali," katanya, Sabtu (16/5/2020).
Namun usahanya masih tertolong dengan warga sekitar rumahnya yang datang untuk mencuci baju.
Merebaknya virus corona, kata Ninis, membuat cucian kotor rumah tangga semakin banyak.
Selain itu, banyak orang lebih sering berganti pakaian karena baju dianggap sebagai media penularan virus corona yang bisa menempel selama berjam-jam.
"Mungkin malas cuci sendiri sebanyak itu, jadi ke laundry," ucapnya.
Kendati demikian ia tak menampik selama adanya wabah corona ini ia kehilangan beberapa pelanggannya.
Situasi orang-orang yang berada di dalam rumah juga membuat beberapa pelanggannya punya cukup banyak waktu mencuci sendiri pakaiannya.
Ninis menjamin, mencuci pakaian di laundry miliknya terbebas dari bahaya corona.
"Kebersihan terus kita jaga. Karena setiap saat tangan kita bersentuhan dengan air dan sabun," ucap dia..