Pada Herd Immunity, kekebalan akan terbentuk setelah seseorang terinfeksi dan sembuh atau melalui vaksinasi untuk mencegah penularan.
Kemudian pada New Normal, akan lebih kepada seseorang yang mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.
Jika suatu negara menerapkan keduanya, yakni Herd Immunity dan New Normal maka akan menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat.
"Kehidupan masyarakat pasti akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, psikologis, dll,"
"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian kedua hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.
Hal tersebut bertujuan apabila diterapkan di masyarakat, mereka lebih bisa menerima dan menjalani aktivitas seperti biasa.
"Masyarakat jadi tidak mudah panik dan stress karena harus melakukan aktivitas seperti biasa (normal) meski dengan menggunakan tatanan atau aturan yang baru jika pada akhirnya kedua hal tersebut diterapkan," lanjutnya.(*)