Sebagai dokter, Reisa sempat menekuni dunia forensik.
Ia pernah bergabung sebagai anggota Disaster Victim Identification yang terlibat dalam proses investigasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi dan korban aksi terorisme di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah pun ikut berkomentar melalui akun Twitter-nya.
"Ngambil keputusan untuk memilih jubir mungkin memang memerlukan waktu yang agak lama ya...," tulisnya.
Ia pun berharap kalau dr Reisa tidak banyak mengumumkan jumlah orang yang meninggal karena Covid-19.
• Yunarto Ungkap Respon Tengku Zul soal Minta Maafnya, Aktivis Hukum: Siap-siap Diangkat Jadi Anak Ya
• Kasus Covid-19 Indonesia Hari Ini Bertambah 1.043, Paling Banyak di DKI Jakarta
"Tapi kalau dia sering mengumumkan jumlah orang meninggal..lama-lama...," tulisnya lagi.
Ia pun berharap bahwa dengan adanya jubir yang baru, pemerintah bisa mengabarkan kabar positif kepda warga.
"Negara harus hadir terus menerus mengatakan berita yang benar dan membesarkan hati rakyatnya ...
tapi tentu dengan cara yang lebih menarik dari yang bisa dikabarkan oleh marabahaya atau wabah pandemi.. #ItuMaksudnya," tulisnya lagi.
Sosok dr Reisa
Kehadiran Dokter Reisa Broto Asmoro yang masuk dalam anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pusat menjadi perbincangan publik.
Dalam konferensi pers Senin (8/6/2020), Dokter Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19.
Reisa mengatakan, mulai saat ini, masyarakat harus mulai hidup dengan kesadaran baru dan beradaptasi dengan kebiasaan untuk hidup yang lebih sehat.
Yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tetap bisa produktif dan aman dari Covid-19.
"Kedisiplinan penting agar kehidupan kita semua tetap produktif, dan senantiasa terhindar dari pandemi Covid-19, serta menekan kemungkinan ancaman lahirnya gelombang kedua," ungkap Dokter Reisa Broto Asmoro.