TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kembali mengurai kecurigaan, ibunda editor Metro TV Yodi Prabowo, Turinah bercerita soal sikap 'aneh' Suci Fitria Rohmah.
Sebab di malam Yodi Prabowo (26) disemayamkan yakni pada 10 Juli 2020, Suci Fitria Rohmah malah menunjukkan gelagat tak wajar.
Cerita tersebut kembali diungkap ibunda Yodi Prabowo, Turinah kepada pewarta.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Turinah mengungkap sikap aneh itu ditunjukkan sang calon menantu, Suci di malam tahlilan Yodi Prabowo.
Kala para pelayat berdatangan hendak mendoakan Yodi Prabowo, Suci justru memilih masuk ke kamar sang kekasih.
Yang akhirnya menuai perhatian ibunda Yodi Prabowo adalah saat melihat hal apa yang dilakukan Suci di kamar putranya.
Mengurung diri di kamar, Suci rupanya sedang membuka laptop Yodi Prabowo.
Melihat kelakuan Suci, Turinah pun langsung menaruh curiga.
"Tapi curiganya lagi, pas mayat sudah di rumah, dia ke atas ngaji sambil buka-buka laptop si Yodi," ucap Turinah saat ditemui di kediamannya pada Kamis (23/7/2020).
Rupanya bukan cuma Turinah yang heran.
• Pacar Kurung Diri di Kamar Yodi Prabowo saat Tahlilan, Ibunda Editor MetroTV Syok Suci Kepergok Ini
• Sakit Hati Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri, Ibunda Bongkar Gelagat Aneh Editor MetroTV Sebelum Tewas
Para tetangga rumah Yodi Prabowo yang sedang melayat pun merasa demikian.
Sampai pada akhirnya, Suci dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
Dipanggil polisi, Suci malah mengurai sikap aneh lainnya.
"Ci dipanggil polisi tuh, Suci bilang 'apaan'. Makanya adik saya pada curiga, masa dipanggil polisi dia kaget," ujar Turinah.
"Masa takut sama polisi. Kata dia 'enggak ah, mau hapalin Al-Quran'. Diomelin kan sama orang-orang," sambungnya.
Sikap aneh Suci itu lantas ditanggapi sang calon mertua.
Ibunda Yodi Prabowo menuturkan bahwa tetangga rumahnya juga memang sudah curiga terhadap curiga.
Hal itu diperkuat dengan keterangan polisi yang menyebut Suci tidak kooperatif saat dimintai kesaksian.
"Tetangga saya malah curiga ke dia ( Suci). Kata polisi juga kurang kooperatif penjelasannya. Kata bapaknya, mencla-mencle itu anak (Suci)," kata Turinah lagi.
Bukan baru kali ini sikap Suci Fitri Rohmah menuai perhatian publik.
Sebelumnya saat menjadi saksi kematian Yodi Prabowo, sikap Suci juga menyita perhatian warga.
Menurut salah seorang warga, raut wajah Suci Fitri tidak menujukkan jika dirinya baru kehilangan salah satu orang tersayang.
"Di sana (restoran) saja dia tertawa lepas, tidak ada wajah sedih," kata V saat ditemui di Jalan Inspeksi Ulujami, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020) dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
V mengaku kaget saat mengetahui Suci Fitri Rohmah merupakan kekasih Yodi Prabowo.
Setelah makan siang, Suci kemudian diajak untuk olah TKP di Jalan Inspeksi Ulujami.
Itu adalah lokasi di mana salah satu saksi melihat dua pria dengan gerak-gerik mencurigakan pada malam Yodi Prabowo diduga dibunuh, yakni Rabu (8/7/2020).
"Di TKP juga nggak kelihatan sedih. Padahal kan istilahnya dia habis kena kejadian tragis," ujar V.
Saat polisi menjelaskan kronologi munculnya dua pria mencurigakan, V mengatakan Suci Fitri hanya diam saja.
"Suci kan ke sini, terus dijelaskan dari mana saja yang dua orang itu jalannya, ciri-cirinya bagaimana. Tapi dihiraukan sama dia, kayak bodo amat," tutur dia.
• Keberadaan Orang Ketiga di Malam Yodi Prabowo Tewas, Rela Tinggalkan Pacarnya: Gw Harus Dapetin Yodi
• UPDATE Terbaru Kasus Kematian Editor Metro TV, Suci Pacar Yodi Ngadu ke Polisi Setelah Alami Ini
Kasus Kematian Editor Metro TV
Seperti diketahui jenazah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.
Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam.
Tak jauh dari temuan jenasah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.
Yusri menjelaskan untuk Handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.
Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan.
Anjing pelacak diturunkan di lokasi temuan jenasah.
"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.
Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya.
Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.
"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.
Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.
"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban.
"Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.
Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenasah.
Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban.
"Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," katanya.