“Ibu korban menegur pelaku karena merokok dekat bayi,” kata Kapolres Way Kanan AKBP Binsar Manurung, dilansir dari Kompas.com.
Usai menegur suaminya, ES yang sedang membersihkan ikan kemudian mendengar suara tangisab bayinya.
Ia pun kemudian menghampiri anaknya, dan melihat KW sedang mencekik bayi berumur 40 hari itu.
ES lalu mengambil bayi dari KW sambil memarahinya.
ES lalu menenangkan bayi itu sambil memberinya ASI.
• Pengakuan Pelaku yang Bunuh Wanita Hamil dan Calon Bayinya, Korban Sempat Ditampar Didepan Suaminya
• Bayi ART Berusia 11 Bulan Tewas Terlindas Mobil Majikan, Pria Ini Sempat Curiga Ada yang Mengganjal
Cekcok kembali terjadi setelah ES menolak permintaan KW yang mengajaknya berhubungan intim.
ES beralasan ia tidak bisa memenuhi keinginan suaminya karena baru 40 hari setelah melahirkan (nifas).
“Pelaku naik pitam dan melakukan kekerasan fisik terhadap anak kandungnya yang masih digendong oleh istrinya itu,” kata Binsar Manurung.
ES berusaha melindungi sang bayi dari amukan KW dengan cara membelakangi pelaku.
Namun pelaku masih terus berusaha memukul hingga mengenai kepala belakang bayi.
ES lalu melarikan diri untuk menghindari amukan suaminya sambil berteriak minta pertolongan.
Tetapi KW menarik kaki si bayi sambil tetap memukulinya.
Perempuan itu kemudian meletakkan bayi itu di lantai agar ia bisa menarik tangan pelaku KW dan menjauhkannya dari anak yang baru dilahirkannya itu.
Bayi itu berhenti menangis namun wajahnya pucat dengan nafas tersengal.
Akhirnya, bayi itu meninggal.
• Cerita Wanita di Kupang Melahirkan 3 Bayi Kembar, Suaminya Menghilang Tanpa Kabar
• Kronologi Penemuan Mayat Bayi di Trenggalek, Sempat Dikira Bangkai Tikus
“Jenazah bayi sudah divisum di RS Blambangan Umpu,” kata Binsar Manurung.
Binsar mengatakan, pelaku KW dikenai Pasal 76C Jo Pasal 80 ayat 3,4 UU No.17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.