Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Puncak Bogor masih menjadi destinasi favorit liburan wisatawan, terutama saat akhir pekan.
Kawasan ini seakan menjadi magnet pariwisata Bogor karena tak pernah lepas dari pusat perhatian banyak orang.
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Bogor namun tak menyambangi kawasan wisata Puncak.
Begitu pula tak lengkap jika sudah sampai di Puncak namun tak membawa oleh-oleh khasnya.
Di masing-masing rest area Jalan Raya Puncak, terdapat kios-kios yang berjejer menjajakan berbagai macam oleh-oleh.
Terutama bagi yang datang dari luar Bogor, rasanya perlu mampir sebentar untuk membawa buah tangan sebagai pertanda sudah sampai di kawasan berhawa sejuk ini.
Berikut ini beberapa oleh-oleh khas Puncak Bogor yang bisa menjadi pilihan untuk dibawa pulang:
1. Ubi Cilembu
Meski berasal dari Sumedang, namun Ubi Cilembu sangat populer di Bogor terutama di kawasan Puncak.
Oleh karenanya, Ubi Cilembu menjadi satu di antara panganan yang wajib dicoba atau bahkan dibawa pulang sebagai buah tangan saat mampir ke Puncak Bogor.
Cara paling tepat untuk menikmati Ubi Cileumbu adalah dengan cara dipanggang/dibakar.
Pasalnya, kandungan gula yang tinggi bisa membuat ubi lebih cepat gosong jika digoreng.
Sedangkan jika dikukus, aroma madunya akan hilang.
Saat dibakar dengan menggunakan oven, Ubi Cilembu akan mengeluarkan cairan kental seperti gula yang warnanya menyerupai madu.
Tak heran jika Ubi Cilembu kerap disebut sebagai ubi madu.
Ubi Cilembu memiliki rasa manis legit.
Warna kulit dan dagingnya yang berwarna merah saat masih mentah, akan berubah kuning cerah saat sudah matang.
2. Moci
Di wilayah selatan Bogor ini, banyak pedagang yang menjual moci buatan khas Sukabumi.
Makanan yang berisi kacang tanah ini biasanya ditemui di sentra oleh-oleh atau pengasong yang berkeliling di jalan.
Teksturnya lembut dan kenyal serta memiliki rasa manis yang tidak begitu legit.
Moci dikemas dalam wadah bambu.
Dalam satu keranjang bambu, berisi 10 buah mohi seukuran biji kelereng.
Biasanya, penjual menawarkan dalam bentuk rentengan, dimana satu rentengnya terdapat 4 keranjang bambu.
Harga per renteng dijual Rp 15 ribu.
3. Peuyeum
Aroma makanan ini biasanya yang paling menyerbak di rest area Jalan Raya Puncak.
Peuyeum juga yang menjadi oleh-oleh terfavorit wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata Puncak.
Singkong sebagai bahan dasar pembuatan peuyeum yang diolah melalui proses fermentasi menggunakan ragi.
Singkong yang sudah diberi ragi didiamkan selama kurang lebih 2-3 hari.
Hasil dari fermentasi ini yang membuat singkong menjadi empuk dan memiliki rasa manis sedikit asam.
Setelah menyantap peuyeum akan menimbulkan efek hangat pada tubuh karena terdapat kandungan ragi.