Isi Surat Jerinx yang Ditulis di Rutan Polda: Saya Sap Lahir Batin Menjadi Relawan

Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jerinx memenuhi panggilan Polda Bali, Kamis (6/8/2020)

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pemain drum Supermand Is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau Jerinx menulis sebuah surat saat ditahan di Rutan Polda Bali.

Surat yang ditulis tangan itu berisi keluh kesah Jerinx selama menjalani proses hukum kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Jerinx membacakan surat itu di hadapan wartawan saat pelimpahan tahap II kasusnya di Polda Bali, Kamis (27/8/2020).

Penggebuk drum SID itu menjelaskan, dirinya menjalani tes swab di Rutan Polda Bali pada 13 Agustus 2020.

Pengambilan sampel tes disaksikan tahanan dan petugas jaga Rutan Polda Bali.

"Hasil tes swab saya negatif (Covid-19) yang mana artinya sejak sebelum saya ditahan saya tidak membahayakan nyawa siapapun," kata Jerinx saat membacakan suratnya di sela-sela pelimpahan tahap II di Polda Bali, Kamis (27/8/2020).

Padahal, Jerinx mengaku setiap hari kontak langsung dengan ratusan dan ribuan orang sejak 4 Juni 2020.

Kontak itu dilakukan dalam kegiatan bagi-bagi pangan gratis bagi warga yang membutuhkan di Twice Bar, Kuta, Badung, Bali.

Jerinx pun meminta IDI dan Kementerian Kesehatan meneliti kondisinya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa tidak terinfeksi Covid-19.

"Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini terbebas dari rasa takut yang berlebihan," kata Jerinx.

Penolakan penangguhan penahanan Jerinx juga menanggai perihal penangguhan penahanan dirinya yang ditolak Polda Bali.

Menurutnya, setiap tahanan berhak mengajukan penangguhan penahanan.

Ia mengaku mengajukan penangguhan penahanan bukan karena cengeng.

Tapi, karena merasa banyak kejanggalan dan konflik kepentinan dalam kasus yang menjeratnya.

"Detail kejanggalannya bisa dipelajari di tayangan Hotroom-nya Hotman Paris yang membahas kasus saya," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini