Malahan, lanjut sang pakar ekspresi, Gisel merasa sebagai korban.
"Justru yang bunda lihat, dia merasa sebagai korban," ucap sang pakar ekspresi.
Baca juga: Zaskia Gotik Lahirkan Anak Pertama Perempuan, Sirajuddin Unggah Video Haru Istri Berikan ASI Pertama
Padahal, jika memang bukan pelaku, Gisel seharunya langsung sedari awal membantah keras dia pelaku dalam video syur tersebut.
"Karena, kalau merasa sebagai korban, bukan melakukannya. Harusnya langsung mengklarifikasi, itu bukan saya.
Misalnya kalau dia bukan pelakunya, justru dia yang paling lantang berteriak untuk membuktikan jika itu bukan dia," papar sang pakar ekspresi.
Lantas, sang pakar ekspresi mengungkapkan kejanggalan.
Kejanggalan tersebut adalah Gisel terlihat santai, tak menantang balik orang yang sudah memberikan tuduhan itu kepadanya.
"Ada yang aneh di sini. Biasanya orang, ketika dia merasa tidak bersalah seperti yang dituduhkan,
itu justru teriakannya yang paling nyaring untuk menantang orang-orang untuk membuktikan kalau itu bukan dia.
Tapi justru Gisel tidak melakukannya," ungkap Nunik.
"Gisel melakukan yang sebaliknya, dia merasa dikorbankan. Tapi kok tidak memperjuangkan untuk mengatakan dengan tegas itu bukan saya," ungkap pakar ekspresi.
Kedepankan Azas Praduga Tak Bersalah
Lebih lanjut, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut meminta agar masyarakat mengedepankan azas praduga tidak bersalah.
"Kita kedepankan azas praduga tidak bersalah terlebih dahulu, karena sosok-sosok dalam video saat ini banyak sekali terdapat kemiripan, apalagi postur seperti ini sering muncul dalam video-video Korea atau Tiongkok."
"Namun yang menarik saya amati ternyata topik ini bisa memunculkan 'persatuan' di dunia maya," ungkap Roy Suryo.
"Sekali lagi jangan terlalu cepat memvonis sampai ada klarifikasi atau bahkan pengaduan (lagi) dari sosok yang disebut-sebut," pungkas Roy Suryo. (*)