Polisi Minta Masyarakat Lapor Bila Melihat Kerumunan Massa, Yunarto Wijaya: Ada Sih tapi Berani Gak?

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedatangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Puncak Bogor disambut ribuan simpatisan, Jumat (13/11/2020).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyinggung soal kerumunan massa yang melanggar protokol Covid-19.

Diketahui bersama sejak beberapa hari lalu di Indonesia khususnya Jakarta banyak terjadi kerumunan massa.

Satu di antaranya yakni saat penjemputan Habib Rizieq Shihab.

Kerumunan massa membludak mulai di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, hingga terkahir kemarin di Puncak Kabupaten Bogor.

Kerumunan massa tersebut mendapat banyak protes dari berbagai kalangan.

Pasalnya secara kasat mata saja terlihat banyak sekali orang yang tidak mengenakan masker, apalagi mengatur jarak seperti protokol Covid-19 yang selama ini digencarkan.

Baca juga: Lalu Lintas Macet Jelang Nikah Putri Habib Rizieq, Satu Jalur KS Tubun Ditutup

Baca juga: Hari Ini Putri Rizieq Shihab Menikah, Anies Baswedan Dikabarkan Jadi Saksi

Baca juga: Penjual Bendera Bergambar Wajah Habib Rizieq dan Habib Bahar di Puncak Bogor Laku Keras

Lewat akun Twitter TMC Polda Metro Jaya yang sudah terverifikasi, Polisi meminta masyarakat untuk melapor bila melihat kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan.

"Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol Covid-19.

Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911" tulis akun Twitter @TMCPoldaMetro.

Baca juga: Simpatisan di Puncak Bogor Ramai Bawa Bendera Bergambar Habib Rizieq : Dia Guru Besar Kita

Baca juga: Habib Rizieq Kunjungi Markas FPI di Puncak Bogor, Simpatisan Rela Jalan Kaki Naik Turun Gunung

Soal cuitan ini, Yunarto Wijaya membalasnya dengan sindiran.

Tak jelas memang sindiran itu diarahkan pada kerumunan massa yang mana.

"Hmmm ada sih pak, tapi berani gak bapak?" tulis Yunarto Wijaya.

Baca juga: Diringi Musik Marawis, Simpatisan Sambut Kedatangan Habib Rizieq di Simpang Gadog Puncak Bogor

Baca juga: BREAKING NEWS - Sambut Habib Rizieq, Ribuan Massa Padati Simpang Gadog Bogor, Hindari Jalur Puncak

Kerumunan massa rupanya memang tengah menjadi sorotan Kepolisian.

Kapolri Jenderal Polisi Idhan Azis pun mengatakan kerumunan massa tanpa memperhatikan protokol Covid-19 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Terjadinya beberapa kerumunan massa tanpa protkol kesehatan menimbulkan kereseahan di tengah- tengah masyarakat, seperti yang disampaikan warga maupun beberapa organisais masyarakat melalui berbagai media," kata Idham dalam konferesi pers yang disiarkan akun Youtube Kompas TV, Sabtu (14/11/2020).

Baca juga: Simpatisan se-Bogor Bakal Sambut Kedatangan Habib Rizieq di Puncak, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin

Baca juga: ILC Soal Habib Rizieq Batal Tayang, Rocky Gerung Kasihan ke Karni Ilyas : Jangan Ada Negosiasi

Ribuan simpatisan yang hendak menyambut Habib Rizieq Shihab padati Simpang Gadog, Puncak Bogor, Jumat (13/11/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Idham pun mengimbau seluruh pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, termasuk menghindari kerumunan massa.

Ia mengingatkan, pandemi Covid-19 masih terjadi dan telah menyebabkan 457.735 orang di Indonesia terinfeksi Covid-19 dan 15.037 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Habib Rizieq Sebut Dihalangi Pulang ke Indonesia, Cerita Email Palsu hingga Pengumuman di Bandara

Baca juga: Anies Baswedan Kunjungi Habib Rizieq Shihab, Refly Harun Ungkit Pilkada DKI : Peran FPI Sangat Besar

Baca juga: Anies Baswedan Disebut Bakal Temui Habib Rizieq Shihab, Ini Tanggapan Wagub DKI Jakarta

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis (tengah) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).(Dok. Divisi Humas Polri ()

"Saya mengimbau dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan massa," kata Idham.

Idham menambahkan, protokol kesehatan harus senantiasa dijalankan untuk keselamatan bersama dan semua orang yang ada di Indonesia.

Menurut Idham, hanya dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan maka masyarakat akan terhindar dari Covid-19.

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, terdapat sejumlah peristiwa yang menyebabkan munculnya kerumunan massa.

Salah satunya ialah kerumunan massa yang menyambut kedatangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Foto-foto Sejumlah Fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta Rusak saat Penyambutan Rizieq Shihab

Baca juga: Pidato Habib Rizieq Shihab di Markas FPI, Ungkap Alasan Pulang hingga Berdoa Agar Covid-19 Hilang

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun berharap kerumunan massa tersebut tidak terulang lagi demi mencegah penularan virus corona.

"Kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Pulang ke Indonesia, Habib Rizieq Disambut Puluhan Spanduk Besar di Kawasan Puncak Bogor

Baca juga: Simpatisan Dilarang Foto dan Video Saat Habib Rizieq Shihab Tiba di Petamburan, Ini Alasannya

Kedatangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Puncak Bogor disambut ribuan simpatisan, Jumat (13/11/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Update Covid-19 Pecah Rekor

Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Jumat (13/11/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat ini pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.444 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Penambahan 5.444 orang ini merupakan hasil dari pemeriksaan spesimen sebanyak 42.333 dari 37.892 orang dalam satu hari.

Baca juga: Warga Bogor Meninggal Duni Saat Jemput Habib Rizieq Shihab, Tiba-tiba Ambruk di Slipi

Ilustrasi virus corona (Covid-19) global (Shutterstock)

Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 457.735 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui dokumen yang disiarkan kepada wartawan, Jumat sore.

Data juga dapat diakses di situs covid19.go.id.

Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 8 Oktober 2020 dengan 4.850 orang.

Berita Terkini