"Kalau sampai ada settingan, pasti tidak ada saya di situ," ujar Chef Juna.
"That I also agree (saya setuju)," pungkas Chef Renatta.
"Saya tidak mau, saya tidak akan pernah mau masuk ke dalam sebuah acara yang membodohi masyarakat," ucap Chef Juna.
"That I agree," timpal Chef Renatta.
"Karena itu secara tidak langsung adalah mencari duit haram," sambung Chef Juna.
Langsung tertawa, Chef Renatta pun menyebut bahwa tidak mungkin ada settingan di acara Masterchef Indonesia.
"Kita bertiga tukang masak gitu loh. Kita ada dari industri FnB. Kita terjun ke dunia sini, RCTI hubungi saya, terus tawarin ada acara, script, ada percintaan gini, ya enggak akan bisa," ungkap Chef Renatta.
"Kalian lihat kan, Kita ada beberapa kali main iklan bareng buat ini, kaku kan ?" jelas Chef Arnold.
Perihal tudingan bahwa ada settingan di antara juri, Chef Juna juga membantahnya.
Diakui Chef Juna, ia dan kedua rekannya, Chef Arnold dan Chef Renatta Moeloek memang kerap menuai perbedaan pendapat soal penilaian terhadap peserta.
Namun hal tersebut menurut Chef Juna adalah wajar.
Menegaskan kembali, Chef Arnold pun memberikan kesimpulan atas tudingan dari netizen.
Chef Arnold berujar bahwa settingan di Masterchef Indonesia memang ada.
Namun settingan itu hanya berkenaan dengan tantangan dan hal-hal teknis terkait memasak yang diberikan para juri.
Sedangkan terkait drama percintaan, pertengkaran, atau perseteruan, Chef Arnold membantah bahwa itu adalah settingan yang diatur para juri.
"Apakah ini acara settingan ? Yes. Karena Kita yang set challenge-nya (untuk peserta) itu apa. Kita yang set apa yang mereka harus lakukan per-challenge. Sisanya, interaksi atau apa, itu tanggapan mereka," ungkap Chef Arnold.
"Kegiatan apapun, yang ada perkumpulan orang-orang dari beda tempat, selalu ada drama," imbuh chef Renatta.