TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Isak tangis keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 tumpah ruah di kapal tengah lautan, lokasi jatuhnya pesawat.
Tak terkecuali keluarga Captain Afwan. Mereka mengenang tragedi Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di tengah lautan.
Setelah 13 hari mencari dan mengais puing-puing pesawat, proses pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 pun resmi dihentikan kemarin, Kamis (21/1/2021).
Dari total 62 penumpang Sriwijaya Air, sisa 15 korban yang hingga saat ini tak ditemukan dan tak teridentifikasi.
Dua diantaranya adalah Captain Afwan hingga bocah berbaju Minnie Mouse.
Hari ini, perwakilan kelurga korban yang belum ditemukan itu mendatangi Kepualuan Seribu sambil menaiki kapal KRI Semarang.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Intens Investigasi, dari atas kapal, air mata dan isak tangis 30 perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 mulai menetes, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Captain Afwan hingga Balita Berjaket Minnie Mouse, Ini Daftar Nama 15 Penumpang yang Belum Ditemukan
Baca juga: Pencarian Dihentikan, Ini 15 Korban Sriwijaya Air yang Belum Ditemukan, Captain Afwan hingga Balita
Ada yang menunduk sambil berdoa.
Ada pula yang mencoba menatap laut seakan mencoba berkomunikasi dengan keluarga yang menjadi korban tragedi pada Sabtu (9/1/2021) itu.
Berkali-kali mereka mengusap matanya yang sudah bersimbah air mata.
Langit yang mendung seolah ikut merasakan kesedihan para keluarga korban Sriwijaya Air.
FOLLOW:
Di tengah momen haru yang menyelimuti geladak helikopter KRI Semarang, tampak sebagian anggota keluarga korban lainnya mencoba menguatkan saudara mereka yang tak kuasa menahan kesedihan.
Ada yang mengusap-usap kepala.
Ada yang merangkul pundak.
Ada pula yang bergegas mencari dan memberikan mereka tisu.
Baca juga: Daftar Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi, Totalnya 47 Orang
Baca juga: Kabar Terkini Captain Afwan di Akhir Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, 15 Korban Masih Misteri
Tak semua keluarga korban kuat berlama-lama menatap lautan.
Sebagian bergegas untuk kembali ke tenda di atas geladak helikopter tersebut sambil menahan tangis seakan lautan luas hendak mengalir melalui kedua mata mereka.
Sambil menahan tangisnya, keluarga Captain Afwan dan 15 korban lainnya pun menaburkan bunga ke lautan.
Bunga-bunga warna warni, mulai dari merah, kuning, putih mulai terlihat mengapung di atas lautan.
"Cuma bisa tabur bunga," ucap salah satu keluarga Captain Afwan sambil menangis.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan, keluarga Captain Afwan enggan berbicara banyak karena masih terlihat sedih dan menitikkan air mata.
Lagu Anneth, Mungkin Hari Ini, Esok atau Nanti pun seolah menggambarkan duka keluarga korban.
Baca juga: Kisah Okky Korban Sriwijaya Air SJ 182, Jenazahnya Terindentifikasi Bertepatan dengan Tanggal Jadian
"Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatrI
Dalam hati ini
Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski kumasih harapkanmu,"
Di laut, tampak sebuah balon berwarna merah yang dikelilingi sejumlah kapal kecil.
Petugas bilang, balon merah tersebut merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lalu.
"Ini lokasi jatuhnya pesawat," ucap petugas.
Setelah sekira setengah jam, acara tabur bunga selesai.
Kemudian, perwakilan dari Swirijaya Air yang mengenakan seragam tampak memimpin doa.
Baca juga: Daftar Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi, Totalnya 47 Orang
Daftar 47 korban Sriwijaya Air yang Sudah Teridentifikasi, Jasad Captain Afwan Tak Ditemukan
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi 4 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Kamis (21/1/2021).
“Tim berhasil mengidentifikasi 4 korban pada hari ini, sehingga korban yang berhasil diidentifikasi sebanyak 47,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2021).
Dari 47 korban yang telah teridentifikasi, 35 jenazah di antaranya telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara itu, Jasa Raharja telah memberikan santunan kepada 39 ahli waris korban.
"Dari 43 jenazah yang sudah teridentifikasi sampai pada tanggal 20 (Januari) kemarin, Jasa Raharja telah menyelesaikan atau menyerahkan santunan kepada 39 ahli waris korban," kata Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo sebagaimana dilaporkan Kompas TV.
Berikut daftar korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:
- Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021
- Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021
- Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021
- Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021
- Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Satu korban tidak disebutkan namanya, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
- Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
- Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Kolisun (37), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Grislend Gloria Natalies (28), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Faisal Rahman (30), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Andi Syifa Kamila (26), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Shinta (23), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Mulyadi (39), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Yulian Andhika, teridentifikasi 20 Januari 2021
- Ratih Windania, teridentifikasi 20 Januari 2021
- Teofilius Ura, teridentifikasi 20 Januari 2021
- Sevia Daro (24), teridentifikasi 21 Januari 2021
- Angga Fernanda Afrion (27), teridentifikasi 21 Januari 2021
- Rion Yogatama (29), teridentifikasi 21 Januari 2021
- Rusni (44), teridentifikasi 21 Januari 2021
Baca juga: Hari Terakhir Pencarian, Jasad Captain Afwan Belum Ditemukan, Temuan Bagian Tubuh Ini Jadi Harapan
Jasad Captain Afwan Tak Ditemukan, Kleuarga Sholat Ghoib
Keluarga pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan bersama warga kembali menggelar shalat ghaib, Jumat (15/1/2021).
Shalat ghaib ini digelar di masjid Perumahan Bumi Cibinong Endah, Masjid Ad Daulah yang dilakukan oleh para kaum pria.
Shalat ghaib ini digelar setelah para jamaah menggelar shalat Jumat.
"Di rumah duka juga kami sudah melakukan salat ghaib, tapi kemarin dilakukan untuk ibu-ibunya saja. Karena ada protokol kesehatan ya, jadi dibatasi," kata perwakilan keluarga, Saeful Anwar kepada wartawan.
Dia menjelaskan bahwa jenazah Captain Afwan sampai saat ini belum ada kabar pasti ke keluarga.
Sehingga shalat ghaib didirikan yang menurutnya bagian dari rukun.
"Salat ghaib ini merupakan rukun ya. Yang pertama memandikan, kedua mengkafani, ketiga itu menyolatkan dan menguburnya. Karena jenazahnya tidak ada, maka diganti dengan salat gaib," kata Saeful.
Namun, jika jasad Captain Afwan ditemukan, keluarga akan tetap menggelar shalat jenazah.
"Dan sudah diputuskan insha Allah jika jasadnya ketemu, maka kami akan melakukan salat jenazah dan dimakamkan di (TPU) Pondok Rajeg," pungkasnya. (*)
(TribunnewsBogor.com/Kompas.TV)