Hingga akhirnya pada Jumat dini hari AP sepakat menemui AS.
"Motifnya pelaku karena sudah berpacaran tujuh bulan dan satu bulan terakhir ini sudah sulit dihubungi," ujar Supriady saat diwawancara di Mapolsek Panakkukang, Jumat sore.
Kronologi kejadian
Sebelum bertemu korban, AS minta izin ke ayahnya dengan berkata ingin ke mini market untuk berbelanja.
Setelah keluar dari rumah, AS bertemu AP di sekitar mini market di Jalan Boulevard, Kecamatan Panakkukang.
Keduanya lalu bergegas menuju ke satu wisma di Jalan Topaz Raya dan chek ini sekitar pukul 3 dini hari.
Setelah beberapa jam di kamar yang berada di lantai 2, AS menikam korban.
Baca juga: Tak Terima Istrinya Ditampar saat Tagih Utang, Pria Kalap Habisi Nyawa Pedagang Kripik Pisang
Baca juga: Pengakuan Wanita yang Bunuh Selebgram di Makassar, Sakit Hati karena Akan Ditinggal
Korban mengalami luka tusuk di bagian dada.
"Sebagian di wilayah dada (tusukan). Kalau (jumlah) tusukan ada puluhan sampai memang korban kehabisan darah pada saat minta tolong di resepsionis," ujar Supriady.
Setelah ditikam, AP sempat menuruni lantai satu meminta tolong kepada resepsionis.
AP sempat tumbang lalu bangkit dan kembali tumbang hingga kehabisan darah dan mengembuskan napas terakhirnya.
Kesaksian penjaga wisma
Seperti diwartakan TribunTimur, sekitar pukul 05.00 Wita, AP keluar dari kamar 214 di Lantai 2 wisma.
Ia tampak menutupi dadanya yang mengalami luka tusukan dengan tangan.
AP menuju ke lobi wisma untuk meminta pertolongan.