TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) banyak menelan korban jiwa.
Hampir setengah penumpang bus meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.
Sopir dan dua kernetnya juga jadi korban tewas dalam insiden itu.
Rupanya ini bukan pertama kalinya insiden kecelakaan terjadi di Tanjakan Cae.
Menurut Bupati Sumedang Dony Ahmad Munur, sebelumnya pernah terjadi juga kecelakaan di Tanjakan Cae tersebut.
Selain itu, kondisi jalanan di Tanjakan Cae ini juga dikenal sangat ekstrem.
Sehingga warga sekitar menduga sopir bus tidak mengenal medan sehingga bus terperosok ke dasar jurang.
Diberitakan sebelumnya, ecelakaan tunggal tersebut melibatkan bus yang ditumpangi rombongan peserta ziarah SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Bus tersebut masuk jurang sedalam 500 meter.
Hingga siang ini, sudah ada ada 27 korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Baca juga: Data Terbaru Bus Rombongan Siswa SMP Masuk Jurang di Sumedang, Berisi 66 Orang Termasuk Balita
Baca juga: Terjepit Jok saat Bus Jatuh ke Jurang di Sumedang, Mimin Selamat Lalu Merangkak Cari Anaknya
Total penumpang bus tersebut sebanyak 65 orang dengan rincian 39 orang selamat, 26 meninggal, dan 1 orang meninggal dalam proses evakuasi.
Rinciannya adalah 55 orang dewasa, 5 orang anak-anak serta sopir, kondektur, dan pemilik PO.
Dilansir dari Kompas.com, Waslim salah satu warga sekitar menceritakan kondisi jalan tempat bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan.
Ia mengatakan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang terkenal ekstrem.
Kondisinya menanjak dan berkelok.
Pria yang ikut membantu evakuasi korban tersebut mengatakan diduga sopir tak tahu medan.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.
Hal senada juga dikatakan oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munur.
Ia menyampaikan lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan.
Baca juga: Korban Cerita Detik-detik Bus Masuk ke Jurang, Penumpang Teriak Allahu Akbar saat Bus Jungkir Balik
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Ungkap Detik-detik Bus Masuk Jurang di Sumedang, Diduga Rem Blong
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.
Ia mengatakan perlu ada penanganan khusus di Tanjakan Cae agar tak lagi memakan korban.
"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya.
Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini," kata dia.
Donny juga mengatakan hingga Rabu malam jelang dini hari, ada enam orang yang masih terjebak di dalam bus.
"Perlu alat crane untuk mengeluarkan (korban). Kami sedang mengupayakan alat berat. Karena jurangnya terjal, curam. Basarnas sudah siap dan melakukan upaya evakuasi 6 korban yang masih terimpit," kata Dony melalui wawancara Live dengan KompasTV, Rabu malam.
Dony mengatakan, ia sudah meminta jajarannya membangun posko agar jelas soal data korban bagi keluarga yang mencarinya baik asal Subang atau kota lainnya.
Rombongan tersebut perjalanan pulang dari Cipatujah, Tasikmalaya dan hendak menuju Subang via Wado Sumedang.
Namun di Tanjakan Cae, bus tersebut oleng dan terjug ke dalam jurang.
Kondisi bus terbalik 189 derajat hingga menyulitkan petugas yang hendak mengevakusi korban.
Baca juga: DAFTAR Korban Bus Masuk Jurang, Korban Tewas 27 Orang, Puluhan Ambulans Jenazah Jemput Korban di TKP
Baca juga: FOTO-FOTO Bus Siswa SMP Terjun ke Jurang di Subang, Total Rombongan 63 Orang, 20 Tewas di TKP
Kemenhub Sebut Bus Telat Uji KIR
Kementerian Perhubungan tengah melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab pastinya bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima bus tersebut telat melakukan uji KIR.
“Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi, sementara ini informasi yang didapat ada keterlambatan uji KIR. Saya sudah koordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Barat karena ini jalan provinsi, apakah dapat dipasang guard rail di jalan ini atau kalau jalan kelas 1 nanti mungkin bisa diganti beton,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/3/2021).
Budi menjelaskan, akibat kecelakaan maut tersebut, 27 orang meninggal dunia. Rinciannya, 39 orang selamat, 26 meninggal, dan 1 orang meninggal dalam proses evakuasi.
Lokasi kejadian kecelakaan tunggal tersebut di Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01/06 Desa Sukajadi Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang.
“Kami bersama Kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, Basarnas telah berada di lokasi,” kata Budi.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)