Ancam Bunuh Ibunya Pakai Gunting, Kakak Tewas Dipukul Kayu Adik Kandungnya: Terpaksa

Penulis: Damanhuri
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi tewas

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang pria tewas setelah dipukul kayu oleh adik kandungnya sendiri.

Bukan tanpa alasan, pelaku terpaksa menghabisi kakak kandungnya AN (43) lantaran korban mengancam sang ibu pakai gunting.

Akibatnya, pelaku tewas ditempat usai menerima pukulan keras dari sang adik SN (18).

Peristiwa memilukan ini terjadi di Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara (Taput).

"Korban dipukul sebanyak enam kali di bagian kepala, hingga tewas di tempat," kata Kapolres Taput AKBP M Saleh lewat pesan yang disampaikan Kasubbag Humas Aiptu W Baringbing, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Keinginan Terakhir Guru Muda yang Jadi Korban Tewas Bus Masuk Jurang: Pak Jemput Jam Sembilan

Baca juga: Siswi SMA yang Tewas Dalam Plastik Korban Pembunuhan Berantai, Janda Muda Dihabisi saat Kondangan

Ia menambahkan, pihaknya saat ini telah mengamankan pemuda berusia 18 tahun tersebut.

Menurutnya, sang adik langsung menyerahkan diri ke kantor kepolisian setempat pasca kejadian itu.

"Pelaku tidak lari dan malah menyerahkan diri," ujar Baringbing.

Demi Selamatkan Ibu

Rupanya, pelaku SN terpaksa menghabisi nyawa kakak kandungnya AN (43).

Aiptu W Baringbing menerangkan, peristiwa maut antara kakak beradik ini terjadi pada hari Rabu (9/3/2021) malam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, saat itu pelaku ingin menyelamatkan ibu kandungnya yang tengah dianiaya oleh korban.

Bahkan, korban sempat menusuk ibu kandungnya FT (61) pakai gunting.

"Pelaku dengan terpaksa membunuh kakak kandungnya sendiri, dengan menggunakan kayu," ungkap Kepala Polres Taput AKBP M Saleh lewat pesan yang disampaikan Kasubbag Humas Aiptu W Baringbing, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Guru Muda Korban Tewas Bus Masuk Jurang Berencana Nikah Tahun Ini, Calon Suaminya di Korea

Baca juga: Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Gadis SMA dalam Plastik di Cilebut, Polisi Sebut Korbannya 2 Orang

Ilustrasi meninggal dunia (Net)

Menurut Kapolres, pelaku terpaksa mengabisi kakak kandungnya lantaran ingin menyelamatkan sang ibu yang tengah dianiaya oleh korban di kediaman ibunya FT (61) di Dusun Pangaloan, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Taput, Rabu (9/3/2021) malam.

Korban datang dan masuk ke dalam rumah dengan kondisi marah tanpa sebab dan langsung mencekik leher ibunya.

Saat kejadian, pelaku SN (18) adik kandung korban, juga sedang berada di dalam rumah dan berusaha melerai korban, dibantu satu orang kakaknya yang lain.

Namun, pelaku tidak peduli dan malah mengeluarkan gunting yang sudah dibawanya dan diarahkan ke ibu mereka.

"Korban juga sempat hendak menusuk ibunya dengan gunting, namun sempat ditahan dan dilerai dua adiknya," ucap Baringbing.

Dipukul Hingga Tewas

Korban AN (43) akhirnya tewas setelah dilawah oleh adik kandungnya sendiri.

AN yang saat itu telah menganiaya ibu kandungnya yang sudah berusia renta di rumah rupanya belum puas.

SUN (22) yang juga saudara mereka, ikut membantu sang ibu dan langsung melarikan ibunya ke luar rumah.

Namun, korban terus berusaha mengejarnya.

Melihat situasi itu, pelaku merasa geram.

Melihat sepotong kayu di samping rumahnya, pelaku SN langsung mengambilnya.

Ia pun secara spontan langsung memukulkannya ke bagian kepala korban hingga terkapar.

"Korban dipukul sebanyak enam kali di bagian kepala, hingga tewas di tempat," kata Baringbing.

Seusai sang kakak tewas, pelaku pun pasrah dan langsung meyerahkan diri ke polisi.

Baca juga: Numpang Menginap di Rumah Korban, Pelaku yang Bunuh Mayat Dalam Karung: Saya Tikam saat Masak

Baca juga: 2 Botol Bensin Ungkap Misteri Mayat Dalam Karung, Pelakunya Ternyata Remaja 16 Tahun

Ilustrasi penganiayaan (Net)

Korban Sering Aniaya Orangtuanya

Sosok korban rupanya dikenal sebagai orang yang sering menganiaya kedua orangtuanya.

Baringbing mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi bahwa sosok korban memang kurang disukai.

lantaran, selalu bersikap jahat kepada kedua orang tuanya.

Tak hanya itu, kata dia, korban juga sering marah-marah dan mengancam kedua orang tuanya.

"Dan ayah mereka saat kejadian sedang berada di kebun. Dan dari pengakuan pelaku serta keluarga, korban diketahui sering berbuat jahat tanpa alasan yang jelas," ungkap Baringbing.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkini