"Memang setiap kali ke sini kerap membuat masalah," kata Fitria.
ibu Dani, Lilis Suryani pun menyatakan hal yang sama. Sang ibu tampak sudah tak tahan atas putranya sendiri.
"Setiap ke sini ia kerap bawa masalah saja. Saya sudah capek mengurusnya harus bagaimana," ujarnya.
Saking tak tahannya, Lilis sampai berharap ada yang bisa memulangkan anaknya ke Medan.
Ia mengaku sudah capek karena anaknya selalu membuat masalah.
"Semoga pemerintah membantu memulangkan mereka, sebab bukannya saya tidak sayang, tapi sudah cape karena kerap membuat masalah," ujarnya.
Akibat anaknya viral jalan kaki dari Gombong ke Bandung, Lilis pun kini merasa malu berat.
"Malu banget sampai seperti itu, kalau bisa gak usah viral. Ibu enggak pernah nyuruh seperti itu," kata ibu Dani.
Dilansir dari Tribun Jabar, Masitoh istri Dani mengaku sekitar seminggu lalu, mereka nekat melakukan perjalanan.
Perjalanan itu Dani dan Masitoh mulai dari Cangkuang, Bandung.
"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot. Dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta. Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuman Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," kata Masitoh.
Masitoh mengatakan, dari Cikarang, mereka menuju Cikampek, Karawang, Subang, Indramayu.
"Di Indramayu kami dapat tumpangan dinaikkan ke bus. Ditanya tujuannya mau ke mana, kalau sebutin jauh-jauh kasihan orang itu, jadi saya sebut yang dekat saja ke Tegal, ongkos Rp 100 ribu," tuturnya.
Setelah di Tegal, menurut Masitoh, ia dan keluarganya jalan ke Gombong, Jawa Tengah.
Nah, dari Gombong, mereka balik lagi.