"Anaknya menanyakan notane ndi entuk duit piro (notanya mana dapat uang berapa)," ujarnya.
Namun rupanya pertanyaan pelaku menyinggung korban.
Agus marah kemudian mencekik dan membanting anaknya yang merupakan pelaku.
"Terus terjadi pertengkaran kemudian terjadi seperti itu," tuturnya.
Menurutnya, pelaku menanyakan hasil penjualan sebab pemilik warung penyet meminta setoran.
Bapak dan anak tersebut bukanlah pemilik warung.
Keduanya bekerja di warung itu sejak dua minggu yang lalu.
"Pengakuan anaknya bapaknya itu ya diajak kerja."
"Dan yang dipasrahi (dipercaya) pemilik warung adalah anaknya bukan bapaknya."
"Daripada bapakku gak kerjo mending tak ajak kerjo (daripada bapakku tidak kerja mending saya ajak kerja)," imbuhnya.
Bambang menuturkan pelaku merupakan anak semata wayang korban.
Semetara korban dan istrinya telah bercerai lama.
"Istri korban berada di rumah lainnya," imbuhnya.
Sementara di mata tetangga, korban dikenal pengangguran, pemabuk dan sering berkelahi dengan anaknya.
Ketua RT 06, Alimin menjelaskan semasa hidupnya korban sering mabuk-mabukan.
Baca tanpa iklan