Meiskewaty terus menemani jenazah Gerald Suanata, calon suaminya di rumah duka Desa Tateli 3, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut.
"Ia mendampingi jenazah calon suaminya," beber seorang perwakilan keluarga yang enggan namanya disebut.
Meiskewaty terus menangis tersedu saat duduk di samping jenazah Gerald Suatan.
Bahkan, Meiskewaty juga sempat pingsan karena syok.
"Dia pusing dan pingsan," katanya.
Menurut Meiskewaty kini tengah beristirahat di rumah.
"Hari ini pulang ke rumah dulu, nanti balik sebentar," katanya.
Meiskewaty merupakan seorang guru di sebuah sekolah ternama di Manado.
Meiskewaty dan Gerald Suatan bahkan mengurus sendiri acara pernikahannya.
"Keduanya mengurus sendiri perkawinan," katanya.
Kesaksian Adik
Sosok yang dekat dengan Gerald Suatan, Jack Andalangi meragukan bila sengaja bunuh diri.
Jack menduga Gerald kelelahan lalu jatuh.
Adik, kata Jack, mengatakan bahwa Gerald jatuh, bukan melompat.
"Adiknya yang sudah kelas 6 SD menyebut ia jatuh bukan melompat. Cukup mengerti untuk membedakan jatuh dan melompat. Jadi dugaan kami jangan-jangan ia hanya jatuh," katanya seperti dikutiop dari Tribun Manado.
Jack meyakini, Gerald Suatan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi persoalan.
Tempaan hidup sejak kecil, kata Jack, membuat Gerald terbentuk sebagai sosok yang teguh.
"Waktu kecil ia jualan kue, kemudian sekolah pelayaran dan bekerja di kapal tengker. Kerja di kapal tengker butuh ketegaran hati," katanya.