Virus Corona di Bogor

Kasus Covid-19 Melonjak, Tempat Isolasi di RSUD Cibinong Hanya Tersisa 13 Tempat Tidur

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor di tengah lonjakan kasus Covid-19, Rabu (23/6/2021).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Imbas lonjakan kasus corona, timpat tidur (bed) isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor menipis.

Sisa tempat isolasi yang ada saat ini di RSUD Cibinong sudah hampir menyentuh sisa 10 persen.

"Sudah hampir 90 persen (tempat isolasi terisi), sudah 87 persen lah kira-kira," kata Dirut RSUD Cibinong Wahyu Eko Widiharso kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).

Dia menjelaskan bahwa sejauh ini RSUD Cibinong menyediakan 242 tempat tidur isolasi pasien Covid-19.

Setelah Covid-19 melonjak, slot tempat tidur tersebut kini sudah terisi pasien sebanyak 229 tempat tidur.

Sehingga, saat ini hanya tersisa 13 kamar isolasi di RSUD CIbinong.

"Sekarang (pasien Covid-19) yang dirawat sudah 229 dari 242 (tempat tidur), artinya sudah hampir 90 persen," katanya.

Jika masih ada lonjakan kasus Covid-19, kata Wahyu, ada kemungkinkan tempat tidur isolasi tersebut akan ditambah kembali meski sudah berkali-kali mengalami penambahan.

"Kemungkinan akan dibuat penambahan kalau masih ada lonjakan. Kita sudah menyiapkan satu ruangan lagi, kapasitas 30 bed lagi. Tapi kalau sudah 270 bed kita sudah mentok, sudah melampaui 50 persen," ungkapnya.

Pasang tenda darurat

Diketahui, lonjakan kasus Covid-19 membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor terpaksa membangun tenda darurat untuk pasien.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (23/6/2021), tenda darurat yang dipasang ini sebanyak dua unit yang masing-masing berisi beberapa tempat tidur.

Tenda tersebut tepat didirikan di luar gedung depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit dekat tempat parkir.

Wahyu Eko mengatakan bahwa pendirian tenda ini dilakukan karena ruang IGD penuh di tengah lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini.

"Kondisi di IGD kan sangat padat beberapa hari ini, akhirnya kita siapkan lah tenda supaya yang antre di luar bisa ditolong dulu di tenda-tenda itu. Kalau di dalam sudah mulai kosong, baru kita tarik ke dalam. Karena kalau terlalu padat di dalam bisa jadi sumber penularan," ungkap Wahyu.

Berita Terkini