TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pihak Polres Subang dibantu Polda Jawa Barat kini terus melacak pelaku pembunuhan ibu dan anak di Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Subang.
Polisi bahkan mengerahkan anjing pelacak ke lokasi kejadian untuk mengendus keberadaan pelaku yang membunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan jejak kaki di lantai rumah korban.
Jejak kaki tersebut diduga merupakan milik pelaku pembunuhan yang kabur usai menghabisi kedua korban.
"Ada jejak di lantai itu seperti alas kaki sepatu atau sendal, jejak ditemukan di ruang tamu dan kamar korban," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni yang dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2021) silam.
Baca juga: Keranjingan Film Dewasa, Adik dan 3 Temannya Nekat Gagahi Kakak, Korban Terancam Diusir dari Kampung
Menurut Kapolres Subang AKBP Sumarni, fakta temuan lainnya di lapangan bahwa pelaku dari dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap AKBP Sumarni.
Kemudian, jejak ceceran darah juga sempat diperiksa polisi.
Tak hanya itu, beberapa sidik jari pun tengah dilakukan analisa untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut.
"Sidik jari sedang dianalisa," katanya.
FOLLOW:
Sejumlah 25 saksi diperiksa dan dimintai keterangannya terkait pembunuhan berdarah di Subang,
Setelah semua tahapan penyelidikan tersebut, kini polisi langsung mengerahkan anjing pelacak.
Diduga, masih ada jejak pelaku pembunuhan yang bisa dilacak oleh anjing pelacak tersebut.
Baca juga: Babak Baru Pembunuhan di Subang, Anjing Pelacak Sisir TKP, Mendiang Amel Sampaikan Pesan Lewat Mimpi
Pantauan TribunJabar.id di lapangan, terlihat sejumlah personel kepolisian dari Polres Subang serta Polda Jabar kembali mendatangi lokasi kejadian penemuan mayat dari Tuti Suhartini (55) serta anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Bukan hanya itu, dalam pemeriksaan tambahan di lokasi kejadian ini, Kapolres Subang AKBP Sumarni juga turut hadir.
Satu anjing pelacak diturunkan oleh pihak kepolisian.
Anjing pelacak tersebut terlihat menelusuri dari kebun-kebun yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Di lokasi kejadian tersebut juga, terlihat Yosef berdiri tenang sambil mengenakan jaket olahraga dan pakai topi merah.
Arus lalu lintas sekitar sendiri padat karena banyak warga yang penasaran.
Sementara itu, di samping Yosef dan kuasa hukumnya, ada sosok istri muda, M yang juga didampingi oleh pengacara.
Kemudian anak pertama Tuti, Yoris (34), serta kakak Tuti, Yeti (60) turut hadir.
Anjing pelacak itu tampak fokus menyisir area TKP dan tak memedulikan orang-orang yang hadir.
Baca juga: Pemuda Ngamuk Habisi Nyawa Ayah dan Kakaknya, Parang di Tangan Jatuh Dengar Ibu Baca Ayat Kursi
Jika berkaca pada keterangan saksi, lokasi rumah korban faktanya berdekatan dengan kebun.
Seperti apa yang disampaikan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zainal Alim.
Menurutnya, lokasi rumah korban agak jauh dengan tetangga.
Sehingga, warga setempat tak mendengar suara teriakan yang mencurigakan.
"Posisi rumahnya (korban) agak jauh dari permukiman biasanya, sekitar 60 meter ke tetangganya, jadi kalaupun (korban) teriak gak akan kedengaran, belakang rumahya kebun," ucap Zainal seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube tvOnenews, Kamis (19/8/2021).
Adapun hal mencurigakan sempat dilihat oleh seorang saksi bernama Ajat (46).
Kala itu, ia melihat sosok mencurigakan di TKP sebelum jasad korban ditemukan.
Bahkan ia sempat melihat sosok mencurigakan itu menuju halaman tanah kosong.
Diketahui bahwa Ajat memang sempat melintas di depan rumah yang jadi TKP sebelum heboh ditemukannya jasad ibu dan anak.
Ketika itu ia melintas sekitar pukul 06.00 WIB hendak membeli bubur.
"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekitar jam 6 pagi. Waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil tersebut sedang parkir," kata Ajat saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/8/2021).
Ia mengungkapkan bahwa, mobil Alphard itu terlihat seperti sedang diparkirkan.
"Awalnya kan kepala mobilnya ke atas, terus saya melihat mundur, terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," katanya.
Baca juga: Menyisir Kebun Dekat TKP Tewasnya Ibu dan Anak, Anjing Pelacak Cium Jejak Pelaku ? Ini Faktanya
Pihak pengacara menegaskan masyarakat tidak boleh seenaknya menyimpulkan sendiri soal sosok pembunuh Titi dan Amalia.
Apalagi hingga kini, proses penyelidikan di kepolisian belum selesai.
Polisi pun belum mengumumkan sosok pembunuhnya.
"Kondisi ibu M saat ini tertekan karena banyak tudingan-tudingan mengarah pada beliau.
Media sosial menuduh M sebagai pelaku, jelas membuat ibu M tertekan," kata Kuasa hukum M, Robert Marpaung saat dihubungi TribunJabar (Tribun Network), Senin (30/8/2021).
Bahkan gara-gara tuduhan tersebut, istri muda sampai mengurung diri di rumah.
"Padahal polisi belum mengumumkan hasil penyelidikannya. Dampak tuduhan itu membuat ibu M jadi jarang keluar rumah," kata Robert Marpaung.
"Tapi saya katakan, selama belum ada pernyataan resmi dari polisi, saya minta ibu M untuk tenang," tambahnya.
Baca juga: Datangi Kakak Korban Pembunuhan Ibu Anak, Pacar Amalia Ungkap Penyesalan : Hampir Jadi Terdakwa
Terlepas dari posisinya sebagai pengacara istri muda, Robert Marpaung secara pribadi meyakini M tidak terlibat kasus pembunuhan tersebut.
"Secara pribadi saya meyakini dia tidak terlibat, didukung keterangan saksi pada malam kejadian dia ada di rumah. Tapi tetap saya saya hasil akhir saya serahkan ke penyidik," terang dia.
Dia mengungkapkan bahwa M berulang kali meyakinkan dirinya bahwa M tidak terlibat kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti.
"Kepada kami tim kuasa hukum, M berulang kali mengatakan, bahkan sambil nangis bersumpah dia tidak terlibat kasus ini," kata Robert Marpaung.
"Beliau nangis berkali-kali, dia merasa tertekan dan sampai bersumpah tidak terlibat dan mengaku 'saya tidak tahu apapun'," ucap Robert Marpaung.
Apalagi, ponsel milik M sudah diperiksa jejaknya, sehingga terkuak kemana saja dan dimana saja lokasi istri muda Yosef saat kejadian.
"Ponsel ibu M kan sempat diamankan polisi. Ditracking juga, polisi pastinya sudah tahu kemana saja ibu M selama saat dekat kejadian.
Baca juga: Kasus Kematian Tuti dan Amel Masih Misteri, Kakak Korban Bongkar Kesaksian Penting Dihadapan Polisi
Bahkan ibu tiri Amalia ini bersedia menjalani tes DNA pada pekan lalu.
Dia mengungkap bahwa M sempat kaget kenapa harus diambil sample darah hingga kuku, apalagi dua anaknya harus ikut.
"Awal-awal sempat kaget kenapa tes DNA, kagetnya bukan karena apa-apa, tapi karena baru pertama kali tes DNA," katanya.(*)
( TribunBogor/Kompas/TribunJabar)