Libatkan Banyak Pelaku, Kriminolog Ungkap Dugaan Pembunuhan Berencana Tuti dan Amalia : Ada Faktor X

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana terkini lokasi meninggalnya ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus tersebut.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus kematian ibu dan anak di Subang hingga saat ini masih belum terungkap.

Sudah 17 hari berlalu sejak Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (24) ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021) pagi, di kediaman mereka di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan tersebut.

Lamanya pengungkapan kasus ini memunculkan pertanyaan dari Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar.

Bahkan ia menduga kalau kasus ini merupakan pembunuhan berencana.

Polisi pun telah melakukan rekonstruksi dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk Yosef, suami dan ayah korban.

Bahkan istri muda Yosef, Mimin, juga sudah dua kali diperiksa oleh polisi.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago mengurai fakta terbaru perihal TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.

Diakui polisi, kondisi TKP sangat rapi.

"Kita sangat membutuhkan waktu (untuk mengungkap). Karena di TKP sendiri, kita akui bahwa itu memang sangat rapi, kejadian itu sangat rapi. Kita mencari pembuktian itu bukan di TKP saja, tapi kita menarik mundur perkiraan waktu berdasarkan kematian kedua korban tersebut," akui Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TV One, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Tewasnya Ibu dan Anak Masih Misteri, Kriminolog Bocorkan Kelemahan Pelaku yang Bisa Diungkap Polisi

Baca juga: Kasusnya Masih Misteri, 1 Kelemahan Pelaku Pembunuhan Amalia Diungkap Kriminolog: Tak Bisa Dihapus

Senada, Yesmil Anwar juga mengatakan ada faktor X yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Faktor X tersebut, ujar Yesmil, kemungkinan saling berkaitan antara keterangan saksi dan kondisi korban semasa hidup.

"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya," kata dia.

Hal itu pun memunculkan pertanyaan besar publik.

"Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya, Jumat (3/9/2021), dikutip dari TribunJabar.

2 Temuan Baru Pembunuhan Subang Tuti & Amalia, Anjing Pelacak Endus Jejak Pelaku 500 Meter dari TKP (Youtube channel Kompas tv)

Lebih lanjut, Yesmil menduga kasus Tuti dan Amalia ini merupakan jenis pembunuhan berencana yang sudah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku.

Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan dimungkinkan adanya pelaku utama dan aktor intelektual, yang mengeksekusi.

Karena itu, menurutnya yang perlu ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan.

Dalam setiap kasus, terang Yesmil, selalu ada tiga motif utama yang menyertai, yakni motif hubungan sosial, seperti asmara dan masa lalu, motif kekuasaan, serta motif harta.

"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut."

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Lama Terungkap, Kriminolog : Apakah Ada Faktor X ?

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Rapih, Kriminolog Beberkan Jejak yang Bisa Mengungkap Pelaku

"Terkait bagaimana cara korban dibunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.

Yesmil pun berharap kasus pembunuhan di Subang ini cepat terungkap, karena menyangkut reputasi dari pihak kepolisian.

"Saya dan masyarakat berharap, agar kasus ini sesegera mungkin dapat terungkap oleh pihak kepolisian, karena menyangkut dengan hal yang cukup kontroversial dan juga reputasi dari kepolisian."

"Tapi saya yakin bahwa cepat atau lambat, kasus ini mampu diungkap secara terang benderang oleh aparat yang berwenang," tandasnya.

Alasan HP Suami Korban Pembunuhan Disita Polisi, Hubungan Yosef dan Tuti Diungkap Kakak (kolase Tribun Jabar)

Pelaku Sempat Cuci Baju

Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala berpendapat, pelaku memiliki banyak waktu untuk membersihkan segala bukti di lokasi kejadian kemudian melarikan diri.

"Pembunuh memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan pembersihan TKP sebelum kemudian lari. Jadi sebagaimana diungkapkan bahwa korban itu kelihatannya dibunuh di kamar tidur mereka masing-masing, kemudian dibawa ke mobil," ujar Adrianus Meliala, dikutip di kanal Youtube Kompas TV.

Keterangan polisi, saat ditemukan, Amalia ditemukan dalam kondisi tidak berbaju.

Namun polisi memastikan tidak ada rudapaksa terhadap Amalia.

Diduga, pelaku sempat membersihkan dua mayat perempuan tersebut.

Baca juga: Tertekan Terus Diperiksa Polisi, Istri Muda Yosef Depresi, Kriminolog Beberkan Jejak Pelaku di TKP

Baca juga: Luput dari Perhatian, Kriminolog Bocorkan 1 Kelemahan Pelaku, Kasus Pembunuhan Amalia Bisa Terungkap

"Lalu pelaku sempat mencuci baju, dalam rangka membilas darah-darah yang melekat dan juga bisa diduga pelaku juga membersihkan beberapa hal yang kemungkinan akan terkait dengan dirinya," kata Adrianus Meliala.

Hanya saja, seperti pepatah dalam ilmu kriminologi, tidak ada kejahatan yang sempurna. Artinya, pelaku pasti meninggalkan jejak.

Kelemahan yang diduga dimiliki pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia itu menurut Adrianus adalah tidak bisa menghapus jejak digital.

Hal tersebut bisa jadi petunjuk penting untuk pihak kepolisian guna mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Salah satu yang diperkirakan tidak mungkin bisa diganti, dihapus begitu saja oleh pelaku adalah jejak digital," tegas Adrianus Meliala.(*)

(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Faryyanida Putwiliani, TribunJabar/Cipta Permana/Dwiky Maulana Vellayati)

Berita Terkini