Tangis Yoris Pecah Minta Pembunuh Amalia Dihukum Mati, Warga Gelar Doa Kurangi Aura Mistis di TKP

Penulis: khairunnisa
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangis Yoris Pecah Minta Pembunuh Ibu Anak Dihukum Mati, Kades Gelar Doa Kurangi Aura Mistis di TKP

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum terkuak, warga menggelar doa bersama di dekat TKP.

Doa yang dipimpin oleh Kepala Desa Jalan Cagak itu diadakan usai 24 hari kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi.

Tampak warga antusias mengikuti doa bersama tersebut, Kamis (9/9/2021) malam.

Tak hanya tetangga, kakak sekaligus anak korban pembunuhan, Yoris turut hadir di gelaran doa bersama tersebut.

Seolah tak kuat menahan pilu, tangis Yoris mendadak pecah di tengah-tengah doa bersama.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube Aksara Jabar TV, Yoris menangis sejadi-jadinya saat doa bersama dimulai.

Beberapa warga pun langsung menenangkan Yoris yang tampak sedih.

Sambil berurai air mata, Yoris mengurai harapannya di depan awak media.

Baca juga: Yosef Risih Dituduh Bunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu, Anak Korban Geram : Demi Allah Hukum Mati !

Yoris ingin agar pelaku pembunuhan ibu dan adiknya segera ditangkap.

Bahkan, Yoris berharap pelaku pembunuhan bisa dihukum mati.

"Tangkap pelakunya, kalau bisa hukum mati. Mohon doanya. Mudah-mudahan polisi bisa cepat nangkap pelakunya. Pokoknya harus diberi hukuman yang setimpal, harus dihukum mati Allahu Akbar !" teriak Yoris.

Doa bersama yang digelar tak jauh dari TKP pembunuhan Tuti dan Amalia itu diakui Kades bukan atas inisiasi dirinya.

Indra Zaenal Alim, Kepala Desa Jalan Cagak menyebut warga lah yang meminta kepadanya agar menggelar doa bersama di TKP.

Dalam doa bersama tersebut, tak hanya tetangga dekat mendiang Tuti dan Amalia saja yang hadir.

Ada pula warga dari desa lain yang ikut mendoakan mendiang Tuti dan Amalia.

Doa bersama untuk mendiang Tuti dan Amalia korban kasus Subang (Tribun Jabar)

"Ini adalah aspirasi dari warga desa Jalan Cagak. Kami pemerintahan hanya menjalani antusias mereka untuk ikut mendoakan kedua almarhumah ini agar diterima amal ibadahnya oleh Allah," ujar Indra Zaenal.

Diungkap Kades, doa bersama tersebut dilakukan untuk membantu polisi mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan.

Melalui doa tersebut, warga berharap polisi diberi kelancaran oleh Yang Maha Kuasa dalam proses penyelidikan.

Baca juga: Warga Gelar Doa Bersama di Lokasi Pembunuhan Ibu dan Anak, Kades : Keresahan Aura Mistis

Lebih lanjut, Indra Zaenal juga mengungkap tujuan lain menggelar doa bersama.

Diakui Kades, warga ingin agar aura mistis di daerah sekitar TKP hilang.

Karenanya, Indra Zaenal pun memilih lokasi tanah lapang sebagai tempat doa bersama alih-alih di masjid.

"Keresahan ini hanya keresahan aura mistis saja. Aura mistis di sekitaran ini. Kenapa Kami tidak melakukannya di masjid, harus di sini (lapangan), padahal ini masa PPKM,"

"Bukan maksud melanggar PPKM, tapi ketika kita akan menetralisir satu tempat (TKP pembunuhan) dari aura mistis makanya kita lakukan di sini," ungkap Indra Zaenal.

Hasil Labfor Keluar, Polisi Segera Ungkap Dalang Pembunuhan

Bak menemukan titik terang, polisi menyebut pihaknya bakal segera mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, mengatakan kini polisi telah mengantongi hasil laboratorium forensik terkait kasus pembunuhan ibu dan anak.

Baca juga: Dituduh sebagai Pelaku Pembunuh Tuti dan Amalia di Subang, Yosef Merasa Risih

Kombes Erdi A Chaniago mengungkap saat ini penyidik sedang melakukan pengembangan hasil laboratorium forensik (labfor).

"Hasil laboratorium forensik sudah diterima oleh penyidik. Nah, saat ini sedang dilakukan pengembangan analisis," ujar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (9/9/2021).

Karenanya, pihak kepolisian pun bekerja keras dan berupaya mengungkap pelaku kejahatan tersebut.

Menurut Kombes Erdi A Chaniago, pembunuh Tuti dan Amalia bakal terungkap dalam waktu dekat.

"Sejauh ini, kita tunggu saja dari penyidik. Nanti dalam waktu dekat insyaallah akan kita ungkap semuanya, terutama yang melakukan kejahatan," ujar Kombes Erdi A Chaniago.

Yosef gelagapan dicecar Kapolres Subang, ditanya keberadaannya di malam pembunuhan Tuti dan Amalia (Youtube Heri Susanto)

Guna mengembangkan hasil lab forensik tersebut, polisi kembali akan memanggil sejumlah saksi.

Untuk diketahui hingga saat ini jumlah saksi yang telah diperiksa adalah 23 orang.

Dalam waktu dekat, polisi akan memeriksa beberapa saksi dari 23 orang tersebut.

"Penyidik dari Polres Subang itu akan memanggil beberapa saksi tapi tidak semua dari saksi yang terdahulu itu terkait dari hasil pengembangan laboratorium forensik serta data yang mendukung untuk dipanggil," kata Kombes Erdi A Chaniago.

Baca juga: Yosef Lelah Diperiksa Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia, Polisi : Dalam Waktu Dekat Pelaku Diungkap

Dari 23 saksi itu, kata Erdi, ada beberapa saksi yang kembali dimintai keterangan berkaitan dengan hasil pengembangan yang didapat dari hasil laboratorium forensik.

"Total masih 23 saksi, cuman untuk yang sekarang ini kita ada pengerucutan, beberapa saksi yang akan kita mintai keterangan dan memang beberapa hari yang lalu dan mungkin ada beberapa lagi yang terkait dengan hasil labfor," imbuh Kombes Erdi A Chaniago.

Meski akan segera mengungkap kasus pembunuhan ini, Kombes Erdi A Chaniago enggan menduga-duga siapa pelaku kejahatan tersebut.

Pihaknya masih melakukan pengembangan dan meminta masyarakat untuk bersabar.

"Ini belum kita bisa sampaikan ya, ini masih didalami dan dikembangkan oleh penyidik, mohon doanya saja," ucap Kombes Erdi A Chaniago.

Yosef Lelah

Suami sekaligus ayah korban pembunuhan, Yosef berkali-kali diperiksa polisi.

Tak hanya satu kali, Yosef bahkan sudah 7 kali dimintai keterangan oleh polisi.

Yang terakhir, Yosef diperiksa pada Selasa (7/9/2021).

Menanggapi hal tersebut, Rohman Hidayat kuasa hukum Yosef pun memberikan penjelasan.

Baca juga: Yosef Risih Dituduh Bunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu, Anak Korban Geram : Demi Allah Hukum Mati !

Rohman Hidayat menyebut kliennya, Yosef merasa kelelahan lantaran terus menjalani proses pemeriksaan lanjutan di kantor polisi.

"Untuk kondisinya sejauh ini baik cuman yang pasti kelelahan ya, karena sudah sering menjalani pemeriksaan tambahan oleh pihak kepolisian yang isi BAP-nya terus diulang," ujar Rohman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (8/9/2021).

Sosok D dicurigai datangi rumah Tuti malam hari, disebut orang dekat, ini hubungannya dengan Yosef (kolase TribunJabar/Kompas TV)

Diketahui, Yosef sendiri sejauh ini sudah 7 kali menjalani pemeriksaan tambahan di Satreskrim Polres Subang.

Dalam tujuh kali pemanggilan itu, Yosef dicecar pertanyaan yang sama.

"Ya untuk hasil pemanggilannya sebetulnya hanya BAP ulang saja, sejauh ini pak Yosef sudah dipanggil sebanyak tujuh kali," ucap Rohman Hidayat.

Lelah, Yosef pun akhirnya mengurai keinginan terdekatnya kepada sang kuasa hukum.

Rohman Hidayat mengatakan saat ini kliennya hanya ingin melakukan aktivitas seperti biasanya yakni mengurusi yayasan yang bernama Bina Prestasi Nasional miliknya tersebut.

Baca juga: Analisa Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia, Peramal Bongkar Sosok Orang Dekat : Ada Hubungan Emosional

Untuk diketahui, pasca meninggalnya Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23), yayasan yang didirikan Yosef tak lagi beroperasi.

"Beliau menyampaikan kepada saya, katanya ingin kembali mengurus yayasan miliknya yang berada di Serangpanjang itu," kata Rohman Hidayat.

Diketahui, Yosef sendiri memiliki yayasan yang berada di jalan raya Serangpanjang, Kabupaten Subang, yang saat ini untuk ketua yayasan tersebut ialah anak tertuanya Yoris (34).

Foto Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil di Subang (Instagram/Ist)

Menurut Rohman, banyak yang harus diurusi oleh Yosef terkait dengan yayasan tersebut seperti kejelasan dari karyawan-karyawan dan juga pembayaran gaji.

"Karena yayasan itu butuh diurus terlebih kejelasan dari karyawan-karyawannya seperti harus membayarkan hak mereka," ujar Rohman Hidayat.(*)

(TribunnewsBogor, Tribun Jabar).

Berita Terkini