TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Baru-baru ini postingan terkait guru yang dilantik jadi kepala sekolah di SD misterius viral di media sosial.
SD misterius yang dimaksud yakni karena sekolah tersebut tak jelas keberadaannya alias fiktif.
Padahal, sang guru telah dilantik bersamaan dengan kepala sekolah lainnya.
Namun yang jadi pertanyaan besar, tidak ada yang tahu di mana lokasi SD misterius itu berada.
Cerita ini berawal dari postingan Azam Alfarizi Wonggo di akun Instagram miliknya @azamwonggo, Selasa (28/9/2021).
Pada postingannya itu, tampak puluhan orang berpakaian ASN sedang berbaris di sebuah gedung.
Terdengar suara seseorang mengumumkan nama serta jabatan satu persatu dari ASN tersebut.
Satu di antaranya yakni guru berinisial RB yang dilantik menjadi kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Azam pun menceritakan bahwa ibundanya baru mengetahui kalau SD yang dimaksud tidak ada.
Ia pun mencoba mengonfirmasi ke Badan Kepegawaian (BKD) Minahasa Utara.
Baca juga: Viral Aksi Bocah Seberangi Sungai Pakai Styrofoam Demi Berangkat Sekolah, Ini Kata Kepala Desa
Baca juga: Setahun Tak Digunakan PTM, Begini Kronologis Atap Sekolah Ambruk di Kota Bogor
Namun jawaban yang ia dapat yakni bahwa pihak BKD pun barutahu kalau sekolah itu ternyata tidak ada keberadaannya.
Apalagi, ibunya diminta menunggu dalam waktu 2-3 bulan untuk pelantikan lanjutan.
Dilansir dari Kompas.com, Azam sendiri merupakan anak dari guru yang dilantik tersebut.
"Iya, benar itu postingan saya," katanya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (29/9/2021).
Azam mengatakan, dia memposting cerita ibunya yang dilantik agar mendapatkan keadilan.
"Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini," ujar Azam dalam postingannya.
Azam pun kemudian menceritakan awal pelantikan itu terjadi.
Saat itu ibunya ditelepon untuk mengikuti pelantikan sekaligus pengangkatan sumpah kepala sekolah baru di JG Center Minahasa Utara, Senin (27/9/2021) malam.
Sebelum mendapat panggilan untuk dilantik, ibunya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim Sebut Kualitas Pendidikan Indonesia Sudah Ketinggalan Sebelum Pandemi
Baca juga: Cerita Nadiem Makarim Nginep di Rumah Guru Jogja, Mas Menteri Rekam Momen Disuguhi Tuan Rumah
Saat pelantikan berlangsung, nama ibunya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas.
"Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara. Sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua Desa Warukapas," tulis Azam.
Kemudian, pada Selasa (28/9/2021) pagi, ibunya pergi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Minahasa Utara untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
Tetapi jawabannya sangat miris. Bahwa mereka juga baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya. Selanjutnya, sang ibu harus menunggu 2-3 bulan ke depan untuk pelantikan selanjutnya.
Diketahui, guru yang dilantik tersebut berinisial RDBA, warga Desa Klabat, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara. RDBA sekarang aktif mengajar di SD Inpres Klabat.
"Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 tahun dan lulusan Sarjana Golongan IV A/Pembina. Dan selalu mengajar di kelas enam selama 30 tahun lamanya, dan lima tahun di kelas satu," sebutnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Utara Olfy Kalengkongan membenarkan pelantikan tersebut.
Namun, Olfy hanya menjawab singkat saat dikonfirmasi.
"Barusan berkoordinasi dengan BKPP. Akan ditelaah dan direvisi," singkatnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu siang.
Baca juga: Hore ! Guru Honorer Masih Berpeluang Jadi CPNS Tahun 2021, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim
Ini postingan lengkapnya :
Selamat Malam Warga Sulawesi Utara
saya, Azam Alfarizi Wonggo.
sedikit cerita dari saya tentang ibu saya tadi malam.
ceritanya Ibu saya ditelpon untuk mengikuti pelantikan sekaligus pengangkatan sumpah kepala sekolah baru di JG Center Minahasa Utara,
pada malam itu (senin 27/September-2021)
sebelum mendapat panggilan untuk pelantikan, ibu saya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah.
Namun, sementara pelantikan berlangsung nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas.
yang menjadi masalah disini, Sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah warukapas kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua desa Warukapas).
kemudian, tadi pagi (selasa, 28/september-2021) ibu saya pergi ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah Minahasa Utara) untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris
mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya. dan lanjutnya, ibu saya harus menunggu 2-3 bulan kedepan untuk pelantikan selanjutnya.
pertanyaannya "SIAPA YANG MENCIPTAKAN NAMA SEKOLAH TERSEBUT? ADA APA DENGAN PEMERINTAH? ADA APA DENGAN BKD?
berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 Tahun dan lulusan Sarjana Golongan IV A/Pembina. dan selalu mengajar di kelas 6 selama 30 Tahun lamanya, dan 5 Tahun di kelas 1 (tentunya tidak diragukan lagi ilmunya)
Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini.
Terimakasih, mohon bantuan teman teman untuk memviralkan berita ini.
Klabat, 28 September 2021
dari kami anak-anak".(*)