TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masih terus diselidiki, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) kembali jadi sorotan.
Pasalnya tiga orang keluarga korban pembunuhan Tuti dan Amalia dipanggil polisi, Rabu (6/10/2021).
Diminta keterangan, tiga orang keluarga korban pembunuhan itu diperiksa polisi selama 6 jam.
Tiga orang tersebut adalah kakak almarhumah Tuti, yakni Yeti Mulyati (60), Ida (58), dan Lilis Sulastri (56).
Berbeda dari biasanya, ketiga orang tersebut diperiksa bukan di ruangan Satreskrim.
Ketiga kakak almarhumah Tuti diperiksa di ruangan Kapolres Subang.
Dengan diantar polisi Polsek Jalancagak, Subang, tiga kakak korban pembunuhan ibu dan anak yaitu Yeti, Ida, Lilis serta suami datang memenuhi pemeriksaan di Polres Subang pukul 17.00 WIB.
Kepada awak media, Yeti sempat buka suara perihal kedatangannya ke Polres Subang.
Baca juga: 3 Kakak Tuti Minta Doa Sebelum Diinterogasi, Polisi Ungkap Sinyal Pembunuh Amalia: Gak Boleh Gegabah
“Ada pemeriksaan biasa, itu aja,” kata Yeti Mulyati, kakak korban pembunuhan dilansir dari Kompas TV, Kamis (7/10/2021).
Namun, setengah jam kemudian mereka bertiga sempat keluar.
Menurut Lilis mereka belum diperiksa dan dipanggil ke ruang Kapolres.
“Belum-belum diperiksa, ini mau ke ruangan Kapolres,” kata Lilis.
Sebelum diperiksa, Lilis sempat mengatakan terkait kasus Subang.
Hal itu ia ucapkan saat menuju ruangan Kapolres Subang.
Lilis berharap pelaku cepat tertangkap sehingga kasus kematian adik dan keponakannya itu selesai.
"Semoga cepet selesai, cepet terungkap, doakan saja," ucap Lilis.
Hingga artikel ini ditayangkan, belum diketahui isi pemeriksaan tiga kakak almarhumah Tuti tersebut.
Baca juga: Mobilnya Jatuh ke Jurang, Wanita Ini Ucap Istighfar Lihat Sosok Berbaju Putih : Mungkin Ajalku Tiba
Identitas Asli Danu
Kasus pembunuhan Tuti dan Amalia turut menyeret keluarga besarnya.
Tak cuma keluarga inti, sosok ponakan sekaligus sepupu korban pembunuhan, Muhammad Ramdhanu atau Danu juga turut disorot.
Sebelumnya sosok Danu sempat dicurigai lantaran disebut-sebut kerap datang ke rumah mendiang Tuti dan Amalia.
Hal tersebut diungkap oleh Yosef, suami sekaligus ayah korban pembunuhan.
"Yang sering akses (ke rumah Tuti dan Amalia) hanya Danu. Karena mungkin ada hubungan, dia kan ikut di dalamnya, di sekolah. Karena kedekatan dengan keluarga," pungkas Yosef.
Berstatus sebagai ponakan almarhumah Tuti, identitas asli Danu akhirnya terkuak.
Danu ternyata adalah anak angkat kakak Tuti, Ida.
"Danu itu anak Ibu Ida tapi anak angkatnya," ujar Yosef dalam tayangan Telusur tvOne, Senin (4/10/2021).
Sosok Danu sebelumnya sempat menyita perhatian lantaran beberapa kali diperiksa polisi terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Hal itu karena nama Danu disebut-sebut oleh Yosef, sebagai orang yang kerap datang malam-malam ke rumah korban.
Bahkan, di depan penyidik Polres Subang, Yosef menyebut Danu pernah datang malam-malam ke rumah korban tiga hari sebelum pembunuhan.
Baca juga: Bukti Baru Pembunuhan Tuti Terungkap, Mimin Istri Muda Yosef Makin Tertekan : Saya Gak Tahu Apa-apa
Karena keterangan itu lah akhirnya Yosef dikonfrontir dengan Danu.
Dalam kesaksiannya Yosef mengungkapkan pada Minggu (15/8/2021), Danu datang ke rumahnya malam-malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Pak Yosef berkeyakinan karena Pak Yosef yang bfruka pintu, dan (saat itu) Danu datang," katanya.
Ditanya hal itu, Danu awalnya mengaku lupa
"Akhirnya di depan kami mengiyakan bahwa danu datang ke rumah Pak Yosef jam 10 malam lebih," katanya.
Danu yang ditemui terpisah mengakui memang sering ke rumah korban, namun hal itu dilakukan setelah dia mendapat perintah melaluai WhatsApp.
"Pertama suka dikasih WA kalau mau kesana. Kalau malam juga," kata Danu.
Meski berkunjung malam hari ke rumah korban, namun Danu memastikan hal itu tidak sampai pukul 22.00 WIB.
"Paling gak sampai jam 21.00, jam 22.00. Paling Maghrib," kata Danu.
Danu mengakui selama di rumah itu pun tidak sampai sejam karena hanya digunakan untuk ngeprint atau kebutuhan SMP/SMP saja.
"Kalau ada apa-apa almarhum suka menelpon," ujarnya.
Baca juga: Temuan Bukti Baru Hasil Autopsi Tuti, Polisi Periksa Sosok Tak Terduga, Bukan Termasuk 4 Saksi Kunci
Keterangan Terbaru dari Polisi
Terus melakukan penyelidikan, polisi yakin segera mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak itu.
Keyakinan ini diungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Keyakinan itu muncul lantaran polisi telah menemukan petunjuk-petunjuk yang menguatkan dugaan-dugaan selama ini.
Hanya saja menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago, petunjuk atau temuan-temuan itu harus lebih dulu disesuaikan atau dicocokkan.
Seperti diketahui, hingga hari ke-50, polisi telah memeriksa sejumlah saksi hingga berulang kali, mendatangi TKP berulang kali, dan terakhir melakukan autopsi ulang terhadap jasad korban.
Autopsi ulang dilakukan akhir pekan lalu, Sabtu (2/10/2021).
Menurut Kombes Pol Erdi A Chaniago, pihaknya tak ingin berandai-andai dalam menungkap pelaku kasus Subang.
"Ya, belumlah (ada tersangka). Jadi, sekarang kami fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi Rabu (5/10/2021).
Baca juga: Menguak Misteri Kasus Pembunuhan Subang, Ini Deretan Bukti dan Petunjuk yang Sudah Dikantongi Polisi
Sebelumnya, Polisi telah melakukan outopsi kedua untuk mencari petunjuk baru terkait perampasan nyawa terhadap Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau yang akrab disapa Amel.
"Dia dibunuh, apakah melakukan perlawanan, kemudian untuk menentukan waktu kematiannya, karena ini kami cari kesesuaian kembali. Sehingga setelah melihat hasil autopsi tersebut, di antaranya juga mengenai alat yang digunakan, apakah tumpul atau tajam," katanya.
Dari hasil autopsi kedua itu, kata dia, akan dievaluasi oleh tim penyidik yang dicocokkan dengan petunjuk terbaru yang sudah dimiliki.
"Kalau memang ada kesesuaian, Insya Allah dalam waktu dekat kami temukan tersangkanya," ucapnya.
Sementara terkait hasil autopsinya sendiri, Erdi mengaku belum dapat menyampaikan kepada publik.
"Ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," katanya.
(TribunnewsBogor, Tribun Jabar)