"Tapi tidak menutup kemungkinan, belajar dari kemarin, ini prediksi saya, tidak kecil kemungkinannya belajar dari Prabowo ternyata akhirnya bergabung juga dengan Jokowi."
"Di antara tiga yang kuat itu mungkin bersatu. Jadi tidak menutup kemungkinan ternyata Anies dan Ganjar bersatu."
"Entah Ganjar capres atau Anies capres, atau sebaliknya. Bisa juga Pak Prabowo bergabung ke salah satu di antara keduanya, ini menarik juga," ungkap Hanta.
Di sisi lain, Hanta membeberkan, capres dan cawapres pada Pemilu 2024 perlu memperhatikan segmentasi dari pemilihnya.
Menurut survei Poltracking, Hanta mengatakan ada sekira tiga preferensi pemilih.
Baca juga: Prabowo hingga Airlangga Bakal Nyapres, Pengamat Sebut Gairah Para Ketum Parpol: Kesempatan Terakhir
Baca juga: Bukan Anies dan Ganjar, Prabowo Lebih Cocok Berduet dengan Sosok Ini, Pengamat : Baiknya Sosok Muda
Di antaranya seperti pemilih sosiologis yang memilih berdasarkan kesamaan isu sosial seperti agama, etnis, atau daerah.
Ada juga pemilih psikologis yang memilih berdasarkan karakter personal misalnya karena merakyat, tegas, atau cerdas.
Terakhir, pemilih rasional yang memilih berdasarkan kinerjanya, pengalamannya dan prestasinya.
"Di survei, kami membedah mungkin hampir merata kecenderungan preferensinya. Karena itu para calon presiden harus jeli, tidak bisa treatment kepada pemilih sama segmentasinya, bahasa politiknya, dan strategi komunikasinya," jelas Hanta.
"Saya kira penting untuk saling melengkapi basis sosiologis, psikologis maupun rasionalnya."
"Jadi sangat dinamis, jangan terburu-buru dalam menentukan peta politik," ujarnya.
Sosok Cawapres yang Cocok untuk Prabowo
Diberitakan TribunnewsBogor.com sebelumnya,
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya pun mengungkap sosok yang cocok menjadi cawapres Prabowo.
Ia pun menyebut dua nama yang menurutnya pantas, yakni Cak Imin dan Ridwan Kamil.