Anies Prioritaskan Formula E Daripada Normalisasi Sungai, Korban Banjir : Dulu Gak Separah Ini

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Selasa (21/9/2021). Anies Baswedan diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019 dengan tersangka Yorry Corneles Pinontoan. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bencana banjir yang terjadi di DKI Jakarta menuai kritik dari beberapa pihak.

Sebab di sejumlah titik, banjir masih tampak menggenangi beberapa kawasan di Jakarta.

Hal itu memunculkan kritik dan protes terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Kritik disampaikan warga hingga anggota DPRD DKI Jakarta.

Sebab, Anies dinilai lebih memprioritaskan ajang Formula E dibandingkan melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Wartakotalive.com, banjir tampak masih menggenangi pemukiman warga Jalan H Briti, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (8/11/2021) siang.

Dari pantauan lokasi, sejumlah anak tampak sedang bermain air banjir di sana dan sejumlah petugas PPSU sedang membersihkan saluran air kecil.

Sudarmo warga sekitar mengatakan, setiap tahun pemukiman rumahnya menjadi langganan banjir.

Bahkan kata Sudarmo, banjir terparah selama DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan tingginya mencapai 1,5 meter.

"Karena waktu jaman Pak Ahok itu dinormalisasi kali rutin tapi tetap banjir enggak terlalu parah, kalau jaman Pak Anies jarang dikeruk jadi lumpur menumpuk," ujar dia kepada Wartakotalive.com.

Baca juga: Terbitkan Pergub Emisi, Ini Motor dan Mobil yang Dilarang Anies Baswedan Masuk Jakarta

Baca juga: Gara-gara Masalah Banjir di DKI Jakarta, PSI Kembali Sentil Gubernur Anies Baswedan

Sudarmo melanjutkan, faktor banjir lainnya karena bagian sisi dekat kantor Metro TV sudah diberi tanggul.

Sedangkan kali yang mengarah pemukiman rumah warga di sana tidak diberi tanggul.

Sehingga semua air kali meluap ke pemukiman warga, terutama saat hujan deras melanda Jakarta.

"Kalau dulu sebelum dikasih tanggul itu dibagi dua banjirnya di Metro TV dan di sini, kalau sekarang airnya ke sini semua," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Instagram @aniesbaswedan)

Ia berharap Anies Baswedan melakukan normalisasi kali seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI sebelumnya.

Halaman
12

Berita Terkini