TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Meninggalnya seorang mahasiswi di atas makam sang ayah berbuntut panjang.
Belakangan diketahui jika penyebab korban NW (23) mengakhiri hidupnya karena ulah seorang oknum polisi bernama Bripda Randy BagusĀ (RB).
Hal itu terkuak setelah polisi melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab sang mahasiswi tersebut mengakhiri hidupnya.
Sekedar informasi Bripda Randy merupakan oknum polisi yang terlibat atas kasus kematian NW.
Bripda RB yang merupakan kekasih NW diduga menjadi pemicu NW mengakhiri hidupnya.
Hingga akhirnya Bripda RB mengaku bahwa ia memaksa NW untuk melakukan aborsi usai menghamili korban.
Saat ini ia sudah diamankan oleh Polda Jatim untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya, sempat beredar kabar santer di media sosial jika Bripda Randy merupakan anak seorang anggota DPRD di Pasuruan bernama Niryono.
Namun, belakangan pekerjaan asli ayah dari oknum polisi ini terungkap.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan menerangkan prihal kabar yang beredar yang menyebut Niryono adalah anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dan bertugas di Komisi II.
"Dengan ini saya sampaikan tidak benar berita yang menyebutkan bahwa orang tua Bripda Randy adalah bukan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan di Komisi 2," katanya, Senin (6/12/2021).
Dia menyebut, tidak ada anggotanya yang bernama Niryono dan berasal dari daerah pemilihan (dapil) Pandaan
"Sekali lagi saya pastikan, Niryono yang disebut - sebut di media sosial itu bukan anggota dewan," paparnya.
Mas Dion, sapaan akrabnya, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas daerah Pasuruan sekalipun ada kejadian ini.
"Tetap jaga kondusifitas, apalagi kondisinya masih pandemi," ungkapnya.