Dengan begitu, imbuhnya, cara pandang anak muda diharapkan bergeser dari permasalahan pertanian yang dipandang menyedihkan menjadi keajaiban.
Mahasiswa diharapkan dapat menjadi petani muda yang mampu menanggapi isu pertanian serta memuliakan diri sendiri dan keluarga.
"Jadi nantinya, paling tidak generasi muda (dapat) menghilangkan orang-orang yang biasa menginjak petani untuk sukses. Seperti yang diketahui, mafia benih masih sering ditemukan di pedesaan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program ini digelar agar stigma petani terhadap anak muda akan berubah.
Sebagian petani masih menganggap anak muda malas-malasan untuk terjun di sektor pertanian.
“Melalui program MBKM Pusaka, cara pandang petani akan bergeser. Begitu juga dengan anak muda. Selain itu, program ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis dan pelayanan,” tandasnya. (*)