TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masyarakat terutama generasi muda selalu ingin mencoba makanan yang unik, enak dan instan.
Saat ini, di pasaran luar negeri tersedia jenis kemasan yang dapat meningkatkan suhu di dalamnya atau disebut self-heating.
Pandemi COVID-19 membuat teknologi self-heating menjadi lebih relevan. Namun, di Indonesia sendiri kemasan ini masih belum banyak digunakan.
Kemasan self-heating dimanfaatkan oleh tim mahasiswa dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (ITP Fateta) IPB University untuk menciptakan inovasi makanan di Indonesia.
Tim mahasiswa ITP ini menciptakan cream soup instan bernama “AutoZoup”.
AutoZoup dikemas dengan kemasan teknologi self-heating dan terfortifikasi tepung cangkang telur bebek.
Penggunaan tepung cangkang telur bebek dapat meningkatkan konsumsi kalsium di masyarakat.
Self-heating yang digunakan berupa CaO yang akan bereaksi secara eksotermis.
Jika ditambahkan air, kemasan ini dapat mengeluarkan panas dan menghangatkan makanan dengan sendirinya tanpa menggunakan air panas.
"Rentang suhunya berkisar 100-120 derajat celcius sehingga AutoZoup dapat dikonsumsi dalam keadaan hangat,” papar Firanindyta Hade, salah satu anggota tim.
Menurut M. Ridho Saputra, anggota tim lainnya, konsumsi kalsium di Indonesia tergolong rendah.
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang diperlukan tubuh.
"Kecukupan gizi kalsium Indonesia masih tergolong rendah dibanding Angka Kecukupan Gizi.
Annisa Dhabita, anggota lainnya menjelaskan bahwa awal mula terbentuk AutoZoup berawal dari ide lomba sebelumnya.
“Brainstorming ide dimulai dari awal tahun. Selain itu kami juga konsultasi dengan Dr Wulan. Beliau tergabung di divisi pengolahan pangan. Kami mendapat insight baru mengenai alat-alat yang kami gunakan nantinya,” ujarnya.