TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Menurut adat pernikahan di China, banyak keluarga hanya menganggap hadiah pernikahan sebagai formalitas, tidak memaksakan angka tertentu.
Namun, ada juga keluarga yang memaksa pengantin pria untuk membawa hadiah pernikahan yang bernilai besar untuk pernikahan, menyebabkan banyak tragedi.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, Senin (17/1/2022) ,di sebuah resepsi pernikahan di provinsi Guizhou, China di mana seorang pengantin pria memutuskan untuk pergi di tengah upacara pernikahan.
Hal itu dikarekan ibu mertuanya menuntut lebih banyak uang, meskipun dia sudah memberikan sebelumnya.
Melansir dari Eva.vn, Senin (31/1/2022), pengantin pria bermana Xiao Zhang dan mempelai wanita, Lili telah melangsungkan resepsi pernikahan.
Keduanya sudah mengenal satu sama lain sejak tiga tahun lalu dan akhirnya memutuskan untuk menikah.
Namun ibu dari mempelai wanita tidak menyetujui pernikahan keduanya, karena Xiao Zhang dianggap tidak pantas lantaran dari kalangan biasa, bukan konglomerat.
Meski begitu, Xiao Zhang tetap berharap agar orang tua Lili berubah pikiran dan mendukung pernikahan ini.
Bahkan untuk mendapat restu itu, Xiao Zhang secara rutin mengunjungi orang tua Lili untuk memberikan hadiah.
Namun secara mengejutkan, ibu kandung Lili mengatakan bahwa jika dia ingin menikahi putrinya, dia harus memiliki uang 1 juta yuan (Rp 2,2 miliar).
Bagi Xiao Zhang, permintaan itu terlalu banyak.
Baru kemudian, ketika Lili mengetahui bahwa dia hamil, Xiao Zhang meminta untuk merestui kesekian kalinya dan orang tua Lili tetap tidak menyetujuinya.
Namum belakangan, mereka meyetujiinya dan meminta Xiao Zhang untuk menyiapkan 300.000 yuan (Rp 676 Juta) untuk hadiah pernikahan atau mereka tidak merestuinya.
Berasal dari keluarga pekerja biasa, Xiao Zhang tidak tahu di mana menemukan banyak uang sekaligus.
Namun, karena tidak ingin berpisah dengan Lili, Xiao Zhang memutuskan untuk meminta kepada seluruh keluarganya untuk mendapatkan 200.000 yuan (Rp 451 juta).