Kontraktor Gunakan Bambu untuk Lintasan Formula E, PKS DKI Nilai Wajar: Sudah Biasa

Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama menyebut bahwa lapisan bawah area lumpur sirkuit Formula E menggunakan material bambu.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sedang merampungkan pembangunan lintasan Formula E di Ancol.

Perkembangan pembangunan sirkuit Formula E kini sudah mencapai 28,50 persen.

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama menyebut bahwa lapisan bawah area lumpur sirkuit Formula E menggunakan material bambu.

Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E Jaya Konstruksi Ari Wibowo saat site visit trek atau sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak menyoroti penggunaan bambu sebagai material pembangunan lintasan Formula E.

Proyek yang digadang sebagai ramah lingkungan itu justru mengorbankan bambu yang didatangkan dari daerah Lampung dan Palembang.

“Formula E yang digadang-gadang, itu bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan Panitia. Mereka malah mengorbankan daerah hijau untuk kepentingan politiknya, karena Formula E ini lebih kental kepentingan politik Gubernur dengan mengorbankan uang rakyat,” jelasnya.

Baca juga: Optimis Pembangunan Sirkuit Formula E Jakarta Rampung Maret 2022, JakPro: dengan Kualitas yang Tepat

Berbeda, anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz justru menilai penggunaan bambu dalam konstruksi jalan merupakan hal biasa.

Bahkan penggunaan bambu telah diaplikasikan dalam pembangunan beberapa ruas tol di Indonesia, seperti di Jalan Tol Semaran-Demak.

“Sudah biasa menggunakan bambu, sekarang pembangunan jalan tol juga menggunakan bambu,” ujarnya.

Saat ini PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama masih merampungkan lintasan di Kawasan Ancol, Jakarta Utara untuk dipakai pada 4 Juni 2022 mendatang

Dalam kesempatan itu, Aziz meminta kepada khalayak agar mengkritik dengan memakai kajian. Apalagi bambu memiliki unsur 3R yakni reuse, reduce, recycle.

“Karena ternyata bambu lebih efisien dan efektif. Jadi, kita harus merujuk pada kajian para ahli, bukan sekadar mendengar orang yang menkritik tanpa kajian,” kata Aziz yang juga menjadi anggot Komisi E DPRD DKI Jakarta ini.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pendukung Anies Klaim Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E adalah Hal Wajar

Berita Terkini