TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi seorang preman kampung bernama Dedi Syahputra alias Dedi (36), saat memalak sejumlah uang pada sopir truk sampah di Medan viral di media sosial.
Dalam rekaman CCTV yang viral itu, terlihat truk itu akan membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (1/3/2022).
Lalu, tiba-tiba Dedi menghadang truk sampah tersebut.
Bak jagoan kampung, Dedi kemudian memalak sejumlah uang kepada sopir truk itu.
Lantaran tak diberi uang, pelaku pun ngamuk dan mengancam sang sopir truk sambil mengacungkan parang.
Selain itu, preman kampung itu memaksa naik ke atas kendaraan untuk membuka pintu truk.
Tak berapa lama setelah pemalakan tersebut, Dedi berhasil diringkus petugas Polsek Medan Labuhan di kediamannya di Jalan Paku, Gang Tembaga Pasar I, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan.
Kebetulan, rumah pelaku ini tak jauh dari lokasi pemalakan kepada sopir truk sampah tersebut.
Baca juga: Diangkat Anies Jadi Tenaga Ahli Pasar Jaya, Ini Sosok Hercules, Preman Legendaris di Tanah Abang
Saat digiring polisi ke Polsek Medan, preman kampung yang pakai kaus putih itu terus menunduk.
Nyalinya yang sempat garang saat memalak sopir truk langsung ciut.
Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Andi Rahmadsyah menyebut pihaknya menangkap pelaku tak lama setelah video itu viral, Jumat (4/3/2002).
"Dari rekaman video itu, kita kumpulkan bahan dan keterangan di lapangan. Lalu kita langsung mengamankan pelaku," kata Andi Rahmadsyah, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TVOne News, Jumat (4/3/2022).
Sejumlah barng bukti seperti video CCTV dan senjata parang ikut diamankan polisi.
FOLLOW:
Motif Pelaku
Motif pelaku memalak sopir sebagai jatah uang preman di area TPA, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per truk.
"Jadi pemalakannya itu disertai pengancaman karena kita amankan juga dari tersangka, satu bilang parang," ujar Iptu Andi Rahmadsyah.
"Jadi kepada sopir truk yang masuk TPA, itu dimintain uang setiap truknya, bervariasi Rp 5-10 ribu," tambahnya.
Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Pria Kekar Banting Sopir Truk, Kernet yang Ingin Melerai Juga Kena Bogem
Baca juga: Tersinggung Palak Rp 50.000 Cuma Dikasih Rp 2.000, Bang Jago Naik Pitam Tikam ABG Hingga Tewas
Sementara itu, dalam pengakuannya kepada polisi, Dedi mengaku ngamuk lantaran tak diberi uang rokok.
Lantaran tak diberi, preman kampung itu marah dan mengacungkan parangnya.
"Pelaku mengaku ada marah-marah sama sopir truk sampah, lantaran saat meminta rokok tak diberi," ujarnya.
Polisi kemudian menggiring pelaku Dedi Syahputra menuju ke ruang tahanan.
Gara-gara aksinya, preman kampung Medan ini terancam hukuman 6 tahun penjara.
Baca juga: Sopir Mengantuk, Mobil Terios Terjun ke Jurang di Kawasan Sentul Bogor, 5 Orang Luka-Luka
Kasus Lainnya : Sopir Truk Dianiaya Pria Berbadan Kekar
Aksi penganiayaan dilakukan seorang pria berbadan kekar terhadap sopir truk di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik beredar tampak pria berbadan kekar mengenakan kaos lengan buntung berwarna hitam awalnya menyuruh pengemudi dump truk warna hijau keluar dari kursi kemudi.
Dilansir dari TribunJakarta.com, setelah sopir turun keluar dari kursi kemudi pelaku seketika menghampiri lalu menendang perut, memukul, membanting korban hingga tersungkur kemudian menginjak kepala sopir.
Saat sejumlah warga dan anggota TNI berpakaian dinas berupaya merelai, pelaku bahkan mengangkat korban lalu kembali memukul sopir yang sudah tidak berdaya hingga tersungkur.
Umi, saksi mata mengatakan kejadian sebagaimana dalam video yang beredar terjadi pada Rabu (2/3/2022) sekira pukul 11.00 WIB di Jalan Raya Bogor dari arah Jakarta Timur menuju Depok.
"Awalnya itu dia (pelaku) bawa motor keserempet truk, langsung marah-marah. Berhenti lah sopir truk, langsung mukuli sopirnya," kata Umi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Sopir Biskita Lakukan Aksi Mogok Kerja, Pihak Kodjari Buka Suara: Ada Provokator
Menurutnya setelah dilerai sejumlah warga dan anggota TNI yang berada di lokasi, pelaku masih tetap memaki sopir yang sudah tidak berdaya akibat dianiaya secara brutal.
Sementara Yandi, saksi mata lainnya menuturkan pelaku tidak hanya menganiaya sopir, tapi juga kernet yang saat kejadian sempat berupaya merelai tindakan brutal pelaku.
"Yang saya lihat kernetnya misahin tapi dipukul juga. Kalau sopir disuruh turun langsung dibanting. Habis kejadian itu dia enggak langsung pergi, masih marah-marah begitu lumayan lama," ujar Yandi.
Baru setelah kerumunan warga bertambah banyak di sekitar lokasi pelaku meninggalkan lokasi kejadian, disusul korban yang meninggalkan lokasi dalam keadaan meringis menahan sakit.
Yandi mengatakan setelah video yang direkam warga viral di media sosial pada Rabu malam sejumlah anggota Polsek Pasar Rebo dan Polres Metro Jakarta Timur mendatangi lokasi.
"Kalau pelakunya siapa saya enggak tahu juga. Tadi sih ada beberapa polisi pakai pakaian preman ke sini," tuturnya.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono mengatakan sopir truk yang jadi korban penganiayaan pria berbadan kekar sudah melaporkan kasus ke SPKT Polsek Pasar Rebo.
Kini jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan proses identifikasi pelaku dan membuat visum korban penganiayaan.
"Kami akan lidik. Korban sudah buat laporan di Polsek dan sekarang lagi dilakukan penyelidikan oleh Polsek dan Polres," kata Budi. (*)