Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Susu sapi merupakan hasil ternak yang paling banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
Tribunnewsbogor.com berkesempatan melihat langsung proses memerah susu sapi di peternakan sapi yang berada di Jalan Cibeureum Baru Tegal RT 01/ RW 08, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Ternyata teknik memerah sapi di tempat ini masih dilakukan secara manual atau menggunakan tangan sendiri.
Anak pemilik peternakan sapi ini, Hendri menuturkan, sebelum memerah susunya, biasanya sapi dibersihkan terlebih dahulu.
Setelah dibersihkan, sapi diberi makan jenis konsentrat yang dicampur dengan ampas tahu.
"Manfaat ampas tahu yaitu menambah volume susu sapi, susu menjadi lebih kental dan berkualitas," kata Hendri, Sabtu (12/3/2022).
Sebelum memerah susu, ada beberapa yang perlu dipersiapkan seperti wadah untuk susu sapi, pelicin untuk puting dan kain pembersih dengan air hangat.
Lalu dilakukan tiga kali perahan pertama susu sapi agar membuang bakteri yang menempel pada puting induk sapi.
"Untuk posisi merah susu sapi sendiri, terdapat aturannya yaitu posisi tergantung induk sapi. Bukan tergantung pemerah. Karena proses pemerahan susu sapi masih manual, terkecuali menggunakan mesin," tuturnya.
Untuk waktu pemerahan susu sapi sendiri, lanjut Hendri, tergantung dari kondisi induk sapi.
"Apakah induk sapi diam atau banyak bergerak yang akan mempercepat atau memperlambat pemerahan," kata dia.
Uniknya, proses pemerahan susu di sini menggunakan teknik jari telunjuk dan jari tengah mengapit puting induk sapi.
Lalu setelah dijepit, tarik puting dari arah atas ambing ke bawah sambil ditekan selah-selah jari.
“Karena puting sapi di sini rata-rata kecil, jadi kalau digenggam pake tangan gak kepegang”, tutur Hendri anak dari pemilik peternak sapi, Sabtu (12/3/2022) pukul 09.00 WIB.
Sebelum penyelesaian pemerahan susu, kata dia, pemerah harus memperhatikan apakah puting susu induk sapi masih terdapat air susu sisa perahan.
"Susu di dalam puting harus sampai benar-benar habis. Di karenakan, jika susu masih menyisa, akan merusak fungsi puting induk sapi. Itu akan membuat susu akan terkontaminasi oleh bakteri," tandasnya.
Setelah proses pemerahan sapi, ambing dan puting induk sapi dibersihkan menggunakan air hangat untuk sterilisasi dan merangsang induk sapi, agar susu sapi keluar.
"Susu sapi tidak bisa dibiarkan lama dalam suhu terbuka, dikarenakan susu sapi rentan akan bakteri," ucapnya.
Setelah proses pemerahan, susu sapi dikirim langsung ke Koperasi Unit Desa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.