Awal Mula Konflik PTM Hari Pertama At-Taufiq
PLT Kepala Sekolah At-Taufiq yang ditunjuk berdasarkan SK Wali Kota Bogor Ahmad Furqon menceritakan bahwasanya kejadian tersebut menimpa pada 30 orang murid kelas 9.
Puluhan siswa itu terpaksa melakukan pembelajaran dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) usai tidak diperbolehkan masuk ke areal kelas At-Taufiq.
"Sekira 30 orang siswa kelas 9. Mereka belajar dan PAT di rumah RT. Tidak masuk awalnya. Tapi, sudah selesai sesi ini, sesi yang kedua boleh masuk," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Senin (28/3/2022).
Dalam kejadian yang berlangsung cepat itu, tambah Ahmad, pihaknya bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Petugas gabungan TNI-Polri, serta Satpol PP Kota Bogor, datang untuk memberikan keamanan terkait hal ini.
Bahkan, puluhan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP yang sempat mencoba memediasi dan memastikan agar mempersilahkan masuk.
"Hari ini PTM hari pertama. Kami meminta pengamanan. Karana selama ini PJJ juga kan," tambahnya.
"Unsur Muspika pun, kami libatkan dala kegiatan penertiban ini. Karena sudah jelas PTM ini digelar karena tidak memliki operasional izin secara resmi," katanya.
Sehingga, penertiban ini, tegas Ahmad Furqon, mengingatkan kerugian yang diakibatkan dari kejadian ini.
Menurutnya, anak-anak bisa menjadi imbas dalam konflik yang terjadi ini.
Mulai dari legalisasi ijazah, raport, dan pendaftaran jenjang pendidikan lain.
"Kembali lagi nantinya kalau sudah gini pasti ke Disdik lagi. Yang dirugikan anak-anak. Disdik tentunya yang mebgeluarkan ijazah dan sebagainya," tegasnya.
"Apalagi ada orang tua yang sudah mengadu. Karena kan tidak bisa daftar Akmil tanpa legalisasi Ijazah. Selain juga meminta surat keterangan dari Disdik. Karena raport dan ijazah tanda tangannya beda. Akmil teliti sampai kesana, artinya kan bermasalah. Itu kan penting," tandasnya.