"Saya dulu kalau main ga gocek pemain itu ga puas. Ibaratnya kayak makan sayur tanpa garam," tutur si 'ular piton'.
Bahkan karena memang lebih suka menggocek, Budi Sudarsono mengaku tak terlalu fasih untuk bermain dengan teknik satu kali sentuhan.
"Pertama kali di timnas main kucing kucingan itu saya ga mahir.
Aksi Budi Sudarsono saat berusaha melewati lawannya di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (10/4/2019).
Saya sukanya kontrol dan dribling.
Saya bawa bola dari kotak 16 kita sampai kotak 16 lawan sering, makanya dijuluki ular piton," tutur Budi Sudarsono.
Pindah ke Persija keputusan tepat
Budi Sudarsono menuturkan, keputusannya pindah ke Persija adalah sesuatu yang tepat.
Sebab, selain merasakan gelar juara, saat bermain di Persija, Budi juga mendapatkan kesempatan perdana berseragam timnas Indonesia senior.
"Keputusan saya kala itu tepat pindah ke Persija.
Karena belum satu musim di Persija sudah di timnas dan waktu itu persaingan di Persija ketat sekali hampir semua pemain timnas," papar pemain berjuluk ular piton itu.
Dalam kesempatan itu, Budi Sudarsono juga menuturkan bahwa perjalanannya hijrah dari Persebaya Surabaya ke Persija pada musim 2000-2001 itu tak mudah.
Baca juga: Sudah Khianati Persija, Kecewanya Atep ke Persib: Balik ke Bandung Malah Tak Dihargai
Selain diserang pendukung Persebaya karena pindah ke klub rival, Budi Sudarsono menyebut proses perpindahan pemain di kala itu juga cukup ribet.
"Saya semusim di Persebaya ke Persija.