3 Hari Hilang Setelah Pamitan Terakhir, Jeminten Dibuang Hidup-hidup ke Sungai, Ponakan Curigai Ini

Penulis: Uyun
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 hari hilang setelah pamitan terakhir, Jeminten dibuang hidup-hidup ke sungai, ponakan curigai ini

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Detik-detik sebelum Jeminten (48) dibuang hidup-hidup ke Sungai Brantas terkuak.

Ponakan korban pun mencurigai sejumlah kejanggalan sebelum jasad Jeminten ditemukan di sungai.

Diwartakan sebelumnya, sesosok jenazah perempuan ditemukan di tepi Sungai Brantas Dusun Kates, Desa/Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (4/4/2022).

Setelah diidentifikasi, jenazah perempuan itu bernama Jeminten, warga Dusun Boro, Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Korban Jeminten diketahui sempat dilaporkan 3 hari hilang sejak Jumat (1/4/2022).

Polisi mencurigai Jeminten adalah korban pembunuhan.

Saat ditemukan korban dalam posisi tengkurap, dengan hanya memakai celana dalam.

Sementara bagian atas, kausnya tersingkap hingga di leher dan memperlihatkan bra warna merah marun.

Kedua pergelangan tangan korban terikat tambang plastik warna biru.

Pada bagian perut juga terdapat luka terbuka.

Baca juga: Pesan Terakhir Jeminten Sebelum Dibuang Hidup-hidup di Sungai Brantas, Korban Bilang Ini ke Ponakan

Dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri mengungkapkan hasil autopsi pada jasad Jeminten, Selasa (5/4/2022).

Menurut Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, organ pernafasan korban dipenuhi air.

"Hal itu menunjukkan saat dibuang ke Sungai Brantas, korban masih bernafas," terang Agung.

Namun, belum dipastikan apakah korban dibuang dalam kondisi sadar atau pingsan.

Selain itu ditemukan luka sepanjang 21 sentimeter di perut korban. Luka ini terpotong rapi sehingga diduga berasal dari benda tajam.

Tim inafis Satreskrim Polres Tulungagung, menyisir lokasi sekitar temuan mayat perempuan yang mengapung di aliran sungai Brantas, Senin (04/04/2022). (KOMPAS.COM/SLAMET WIDODO)

"Paru-paru korban dipenuhi air. Diduga itu yang membuat korban meninggal dunia," sambung Agung.

Tidak ada luka lain yang signifikan dialami oleh korban. Kecuali di bagian pergelangan tangan bekas ikatan tambang plastik.

Autopsi juga mengambil sampel cairan irigasi vagina korban. 
Sampel dikirim ke laboratorium untuk memeriksa kemungkinan adanya persetubuhan sebelumnya.

"Hasil laboratorium akan memastikan, apakah ada cairan sperma di organ intim korban atau tidak," ungkap Agung.

Baca juga: Kasusnya Dipreteli Ahli Forensik, Kolonel Priyanto Geram Korban Disebut Masih Hidup Sebelum Dibuang

Kecurigaan Ponakan Korban

Detik-detik sebelum jasad Jeminten ditemukan, ponakan korban, Rinda Hendanda mengungkapkan sejumlah kejanggalan dan kecurigaan.

Sejak Rabu (30/3/2022), Jeminten pamit pada bosnya untuk nyekar.

Sejak saat itu Jeminten tidak masuk kerja.

"Tapi beliau masih berhubungan dengan keluarga yang lain lewat WA (Whatsapp)," sambung Rinda.

FOLLOW

Pada hari Jumat (1/4/2022), Jeminten masih ada di rumah. 

Pada pukul 19.30 WIB, Jeminten sempat mengabari Rinda bahwa puasa Ramadan dimulai di hari Minggu (3/4/2022).

Namun setelah Sabtu (2/4/2022) pagi, ponsel Jeminten tidak aktif.

"Kelurga tidak curiga, karena mengira beliau sedang bekerja seperti biasanya," ucap Rinda.

Tetangga Jeminten lalu mengabari keluarga, jika korban tidak pulang sejak Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Fakta Baru Wanita Ditemukan Mengenaskan di Sungai Brantas, Keluarga Syok Lihat Keanehan Rumah Korban

Rinda bersama keluarga yang lain kemudian mendatangi rumah Jeminten.

Betapa syoknya keluarga melihat rumah Jeminten ini dalam keadaan berantakan.

Kasur acak-acakan dan kain lap ada di lantai.

Keluarga juga mendapati sejumlah barang yang hilang, seperti sepeda motor Honda Beat warna hitam, ponsel, tas dan dompet.

Namun perhiasan korban masih ditemukan di rumahnya.

"Perhiasan masih ada di rumah, tidak ikut hilang. Kalau BPKP motor memang digadaikan," ucap Rinda.

3 hari hilang setelah pamitan terakhir, Jeminten dibuang hidup-hidup ke sungai, ponakan curigai ini (kolase TribunBofgor dari Surya.co.id)

Selama ini Jeminten berhubungan baik dengan keluarganya.

Namun untuk masalah pribadi, Jeminten sangat tertutup.

Karena itu keluarga tidak ada yang tahu masalah apa yang sedang dialaminya.

Baca juga: Miris, Polisi Temukan Bocah SD Ikut Tawuran di Cibinong Bogor

Mencurigai sejumlah kejanggalan tersebut, ponakan korban kemudian melaporkan hilangnya Jeminten kepada polisi.

"Hari itu kami unggah pengumuman di Facebook. Lalu kami melapor ke Polsek Sanankulon," tutur Rinda.

Beberapa saat setelah melapor, pihak keluarga dikabari adanya temu mayat di bantaran sungai Brantas wilayah Kates Rejotangan Tulungagung.

Kemudian pihak keluarga korban dikabari oleh polisi & diminta melihat jenazah korban di RSUD dr. Iskak.

Saat dilihat ciri-ciri pada tubuh korban, dipastikan jenazah itu Jeminten yang hilang sejak hari Jumat 1 April 2022.

Tiga Saksi Diperiksa, Termasuk Mantan Suami

Selama ini Jeminten tinggal di rumahnya sendirian, setelah pisah ranjang dengan suaminya sejak dua tahun lalu (sebelumnya ditulis cerai).

"Yang sekarang ini suami ketiga. Beliau tidak punya anak kandung," terang salah satu keponakan korban, Rinda Hernanda (26).

Keseharian Jeminten bekerja di sebuah rumah makan di Jalan Kalimantan Kota Blitar.

Guna menyelidiki kasus kematian Jeminten, pihak kepolisian secara intens melakukan olah TKP di Sungai Brantas.

Polisi juga menyisir radius 300 meter dari titik penemuan mayat.

"Lokasi ini ada di perbatasan. Sekitar 300 meter dari lokasi ini ke arah timur sudah masuk wilayah Kabupaten Blitar," imbuh AKP Puji Hartanto.

Penyisiran ini diharapkan bisa menemukan benda-benda yang bisa dijadikan petunjuk.

Sebab tidak menutup kemungkinan korban dibuang tidak jauh dari lokasi penemuan.

Polisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi, satu di antaranya adalah mantan suami korban.

"Jadi korban ini sudah bercerai beberapa tahun lalu. Mantan suaminya sudah kami mintai keterangan," jelas AKP Puji Hartanto.

Dua saksi lainnya yang turut diperiksa adalah warga yang melihat pertama kali jenazah korban. (*)

(TribunBogor/Surya)

Berita Terkini