Tiba di Pelabuhan Bakauheni malam hari, Sangga dan istri sempat khawatir akan aksi begal.
Ia pun sempat enggan melintas malam hari di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) menuju Kabupaten Pesawaran lantaran terkenal rawan pembegalan.
"Dari sini (Pelabuhan Bakauheni) sampai Kalianda sih santai, tapi lepas dari Kalianda agak ngeri, Mas. Kiri kanan gelap, takut kena begal," pungkas Sangga.
Atas kekhawatirannya itu, Sangga sudah memikirkan sebuah rencana.
Baca juga: Cerita Korban Begal di Ciawi Bogor, Saat Ditodong Tak Ada yang Berani Menolong
Dia akan memacu sepeda motornya ketika melintasi titik-titik rawan hingga bertemu begal.
Namun, rencana tinggal rencana.
Siasat Sangga tak bisa terlaksana lantaran bertemu sosok penyelamat.
Saat tiba di Pelabuhan Bakauheni, Sangga disambut oleh petugas kepolisian.
Rupanya, pihak kepolisian telah bersiaga mengawal pemudik yang hendak melintasi lokasi rawan begal.
"Alhamdulillah, ternyata kita dikawal ini. Agak tenanglah bisa santai bawa motornya," seru Sangga.
Kisah Pemudik Nyaris di Begal
Di lain kisah, seorang pemudik bernama Ferdy justru mengalami nasib seperti yang dibayangkan Sangga.
Pria berusia 35 tahun itu bertemu begal saat hendak mudik ke Lampung dari Jambi.
Namun, nasib baik tampaknya masih berpihak pada Ferdy.
Ia berhasil lolos dari ancaman komplotan pelaku begal yang hendak merampas kendaraannya.
Baca juga: Istri Merengek Minta Uang Lebaran, Suami Nekat Begal Siti Badriah, Kabur Setelah Korban Terkapar
Hal itu lantaran Ferdy bertemu dengan polisi yang sedang berpatroli.