Melalui laman media sosialnya, Suci Darma pun membeberkan teror yang ia dapat dari Yana.
Suami sah W itu tampak kesal saat Suci Darma memberitahukan perselingkuhan istrinya kepada orangtua W.
"Apa dak bisa pakai cara yang lebih baik ? Ngapolah mertuo aku dibawa-bawa. Waktu kemarin aku sama W ajak untuk menyelesaikan baik-baik. Tapi kamu selalu pakai cara ini," tanya Yana.
"Saya sudah datang baik-baik. Tapi tidak ada respon. Saya diusir pulang. Saya kurang sabar apa menunggu selama ini. Entah yang chat ini W atau Kang Yana saya ga peduli. Sudah cukup sabar saya," balas Suci Darma.
"Apa kamu tidak bisa menghargai aku," pungkas Yana lagi
Laporan Suci Darma Sempat Ditolak Polisi
Laporan Briptu Suci Darma yang menjadi korban perselingkuhan suaminya berinsial DKM sempat ditolak oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sumsel lantaran dinilai tidak memiliki cukup bukti.
Kuasa Hukum Briptu Suci Darma, Titis Rachmawati mengatakan, mereka sebelumnya melapor pada Kamis (21/4/2022).
Namun, laporan mereka ditolak oleh instansi tempat Briptu Suci Darma bekerja itu karena dinilai tidak cukup bukti.
Baca juga: Buntut Kasus ASN Selingkuh hingga Punya Anak, Laporan Istri Sah Sempat Ditolak, Ini Kata Polisi
"Saya juga heran, ini rumah dia (korban) masa laporannya tidak diterima, padahal ini Polwan (polisi wanita) loh. Malah kami disuruh koordinasi dulu dengan Jaksa," kata Titis Rachmawati dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com
Titis Rachmawati menjelaskan, ada seorang oknum polwan yang menolak menerima laporan Briptu Suci Darma.
Padahal, ia mengetahui rekan sejawatnya itu dalam kondisi hamil dan tertimpa masalah.
Oknum polwan itu pun meminta seluruh bawahannya tidak menerima laporan tersebut selama dia bertugas.
Sehingga, Briptu Suci Darma baru bisa melapor pada Senin (25/5/2022) setelah oknum polwan itu sedang tidak bertugas.
"Lalu ada polwan baik, karena dia empati dengan rekannya ini. Sebelumnya kita diminta bukti lengkap, kita kan ingin agar kasus ini diperiksa makanya butuh melapor. Maka saya lapor 25 April ketika polwan ini piket," ujar Titis Rachmawati.