Kasus Pembunuhan di Subang

Update Kasus Subang Soal Temuan DNA di TKP, Kompolnas: Bisa Jadi Memang Bukan Pelaku Pembunuhan

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sketsa Tampang Pelaku Kasus Subang Diungkap Polisi, Kapolda Janji Ungkap Pembunuh Amalia Awal 2022

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sudah 9 bulan berlalu, kasus pembunuhan ibu dan anak di subang belum juga menemukan titik terang.

Hingga saat ini polisi belum juga menangkap siapa pelaku yang menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (PURN) Benny Mamoto mengungkapkan ada hal yang baru di kasus ini.

"Saya mendapat informasi, bahwa Kepolisian sudah mendapatkan DNA. DNA ini bisa jadi memang bukan pelaku atau sebaliknya, pelaku," kata Benny dikutip dari tayangan Aiman di Youtube Kompas TV, Rabu (11/5/2022).

Tak hanya itu, ia pun membeberkan kendala yang menyebabkan kasus ini belum ada kemajuan yang signifikan.

"Pertama kami dari kompolnas selalu mengawal kasus ini, selalu menanyakan pada Polda Jabar sejauh perkebmbangnya, terakhir kami beberapa hari lalu melakukan pengecekan belum ada kemajuan yang signifikan," kata Benny Mamoto.

Ia menjelaskan, untuk pendekatan secara saintifik, dirinya melihat sudah dilakukan secara optimal.

"Kami juga diskusi dengan kasublafor untuk mendiskuskan bagaiaman sih penanganan kasus ini," kata dia.

Kemudian soal adanya DNA di TKP, menurutnya hal itu tak lantas membuat polisi menetapkan seseorang sebagai tersangka.

"Contoh sudah ditemukan DNA di TKP namun kendalanya tidak ada pembanding. DNA orang yang ada di TKP, tidak menutup kemungkinan juga termasuk pelakunya, dan mungkin tidak hari yang sama di hari kejadian," bebernya.

Baca juga: Dituduh sebagai Pelaku Kasus Subang, Yosef Beri Balasan ke Keluarga Tuti Saat Lebaran : Gentleman

Baca juga: Bertemu Saksi Kasus Subang di Makam Tuti dan Amel Saat Lebaran, Yosef Kesal : Jangankan Minta Maaf

Sayangnya menurut Benny, Indonesia tidak memiliki bank data DNA. Jika punya, pengungkapan kasus kriminal akan jauh lebih mudah.

Padahal jika ada pembanding bank data DNA, maka akan dengan mudah mengidentifikasi siapa saja yang ada di situ.

"Kita kaitkan dengan alibi, kita kaitkan hubungannya dengan korban sehingga nanti bisa mengerucut kepada orang yang diduga sebagai pelaku," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengungkap beberapa kendala lain yang membuat kasus ini tak kunjung terungkap.

"Ada keterbatasan soal CCTV yang ada di jalan raya, kemudian jaraknya, ketajaman kamerannya, itu juga jadi kendala tersendiri. Belum lagi saksi peristiwa juga terbatas," tandas Benny.

Halaman
123

Berita Terkini