TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Selama 4 tahun dimulai dari tahun 2018, hidup Marwan Syahputra tak pernah tenang.
Ia mengaku kerap dihantui oleh sosok sopir travel, baik itu lewat mimpi ataupun di kehidupan sehari-hari.
Rupanya, ada rahasia keji Marwan yang berkaitan dengan sopir travel itu.
Empat tahun disembunyikan, akhirnya rahasia perbuatan keji Marwan dan keluarganya kepada sopir travel itu pun terbongkar.
Kepada dukun tersebut, Marwan dan keluarga mengaku hidupnya merasa tidak tenang selama 4 tahun belakangan.
Mulai dari Marwan, istri, dan orangtuanya mengaku selalu dihantui oleh makhluk halus, yang diklaim sebagai arwah sopir travel tersebut.
Dalam mimpinya, arwah sopir travel itu selalu datang meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.
Melihat hal tersebut, Marwan mengaku dibayang-bayangi rasa ketakutan dan bersalah.
Karena merasa tertekan dan ketakutan, Marwan dan keluarganya akhirnya pergi ke dukun yang ada di dekat rumah mereka.
Kepada sang dukun, Marwan dan keluarga ingin dicarikan solusi, agar arwah korban tidak datang dan menghantui mereka.
Baca juga: Siasat Keji Satu Keluarga Demi Punya Mobil, Rahasia di Balik Terpal Tak Terbongkar Sampai Ibu Wafat
Dukun Bongkar Rahasia Keji Marwan
Dukun yang didatangi Marwan sempat mendengar semua kronologis pembunuhan yang dilakukan pelaku bersama keluarganya.
Mendengar pengakuan Marwan dan keluarga, dukun itu mengaku akan membantu mereka.
Marwan dan keluarganya lantas diminta pulang ke rumah untuk menenangkan diri.
Namun begitu Marwan pulang, sang dukun malah berkhianat.
Sang dukun lantas menghubungi tokoh desa setempat.
Rupanya, empat tahun silam, tepatnya di tahun 2018, Marwan dan sekeluarga rupanya nekat menghabisi sopir travel itu tanpa ampun.
Mirisnya, pembunuhan dilakukan hanya demi memenuhi keinginan memiliki sebuah mobil.
Baca juga: Demi Punya Mobil, Satu Keluarga Nekat Habisi Sopir Travel, Kekejian Terbongkar 4 Tahun Kemudian
Mendapat laporan sang dukun, tokoh desa bersama warga kemudian menangkap Marwan.
Sang dukun lantas mengarahkan warga ke lokasi yang diduga sebagai tempat untuk menguburkan jenazah sopir travel tersebut, pada pada Kamis (19/5/2022) malam.
Jenazah sopir travel itu ternyata dikubur di dekat rumah pelaku, Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Setelah melakukan penggalian sedalam 50 meter, kerangka manusia ditemukan.
Sontak, penemuan kerangka manusia ini bikin gempar warga Desa Parit Rimo.
Sontak saja, warga langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Padang Tualang.
Baca juga: Datang ke Mimpi Minta Dijenguk, Anang Kaget saat Dobrak Pintu Rumah, Ayahnya Sudah Tinggal Kerangka
Ditangkap Polisi
Alhasil, Marwan Syahputra bersama istri dan keluarganya digelandang ke kantor polisi.
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Louis mengatakan pihaknya lantas mengamankan Marwan Syahputra.
Polisi juga turut menangkap istri juga orang tua Marwan.
"Benar, saat telah ditemukannya adanya tulang dari tempat tersebut," kata AKP Louis seperti dikutip dari Tribun Medan.
Kepada Polisi, ia mengakui telah menghabisi nyawa seorang sopir travel.
Tak ayal, Marwan dan keluarganya telah menyimpan rapat rahasia ini selama empat tahun.
Nyawa sopir travel ini ditamatkan oleh mereka pada tahun 2018.
Saat ini polisi masih berusaha mencari tahu identitas sang sopir travel yang dibunuh tersebut.
Dalam kasus ini, Marwan dan keluarganya bisa terancam pasal berlapis.
Marwan bisa saja disangkakan atas Pasal 340 KUHPidana terkait pembunuhan berencana, dan Pasal 365 KUHPidana terkait perampokan.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Janda di Ruko Tasikmalaya Terjawab, Mantan Suami Tak Berkutik Ditunjukkan Bukti
Kronologi Pembunuhan
AKP Louis mengatakan atas pengakuan pelaku, mereka menghabisi nyawa sopir demi menguasai mobil korban.
Pembunuhan dilakukan dengan menyusun rencana memesan jasa travel.
Marwan dan keluarganya kemudian dijemput oleh korban.
Para pelaku mulai menjalankan perannya ketika melintas di Kecamatan Tiga Binaga, Kabupaten Karo.
Saat itu ibu pelaku, Almarhumah Leginah berlaga sakit perut. Ia seakan mau muntah.
Leginah kemudian turut didampingi istri Marwan, Ariyanti.
Di luar mobil, mereka berdua berpura-pura muntah.
Ketika itu pula lah, Marwan melakukan tindakan sadis.
Ia menjerat leher korban menggunakan tali nilon.
Tak sendiri, Marwan juga dibantu ayahnya.
Ayah pelaku menghunuskan pisau hingga korban meninggal dunia.
Jasad pelaku kemudian dibungkus menggunakan terpal dan diletakkan di bagian belakang mobil.
"Pelaku dengan mengendarai mobil korban kembali ke Kecamatan Padang Tualang," kata AKP Louis.
Awalnya, para pelaku berniat melarikan diri ke Mojokerto, Jawa Tengah.
Namun niat itu urung terlaksana.
Pelaku membawa jasad korban ke Kecamatan Padang Tualang.
Para pelaku berencana membakar dan menguburkan jasad korban.
Mereka kemudian menggali lubang.
"Marwan menyusun potongan kayu rambung di dalam lubang dan disiram dengan minyak solar sekaligus membakarnya," katanya.
Wagimin dan anaknya, menggotong jasad korban ke kobaran api.
Sekitar pukul 05.30 WIB mereka mengecek kembali untuk memastikan jasad korban sudah hangus terbakar.
"Para pelaku menutup bekas bakaran mayat tersebut dengan tanah dan sampah tumbuhan," katanya.
Para pelaku pun pergi ke rumah abang ipar di Jalan Makmur, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Namun setelah itu, para pelaku ini malah dihantui oleh arwah korban.
Hal itu pun membuat Marwan dan keluarga memberikan pengakuan langsung soal aksi keji mereka, sehingga kasus ni pun terbongkar.
Hingga kini, pihak kepolisian belum dapat menjelaskan secara detail identitas korban yang telah dibunuh oleh sekeluarga ini.
"Kita masih lakukan pendalaman dulu, untuk dapat mengungkapkan fakta di balik pembunuhan ini," ungkapnya.
Kini, tulang kerangka manusia tersebut masih dalam pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Medan. (*)